Mohon tunggu...
lilis
lilis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku Sayang Ibu...

6 Januari 2016   15:51 Diperbarui: 6 Januari 2016   16:33 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar ilustrasi ibu yang sedang menuntun anak kecilnya serta penulisan typografi pada headline yang beberapa hurufnya ada yang disusun terbalik horizontal.

Makna :

Pada poster background menggunakan warna krem kekuningan yang berarti kelembutan serta ilustrasi yang digambar dengan teknik arsir menandakan bahwa situasi yang digambarkan oleh pembuat merupakan situasi masa lampau. Pada background situasi yang digambarkan adalah seorang ibu dan anak yang sedang berada di sebuat rawa ini melambangkan bahwa dunia yang harus dilalui ibu dan anak tersebut susah-susah gampang mengingat tekstur rawa jika dilewati agak sedikit susah. Pada sub headline yang dituliskan 22 Desember 2015, mengingat beberapa hari silam merupakan hari ibu, poster tersebut ditujukan untuk ibunya dengan judul “aku sayang ibu”.

Berdasarkan tanda verbal dan visual yang ada pada poster, pesan poster dapat ditangkap melalui kode hermeneutic yang terlihat pada penulisan headline “satu-satu aku sayang ibu´yang terdapat beberapa huruf disusun terbalik horizontal. Begitu juga dengan penulisan tanggal dibawahnya. Pertanyaannya adalah Mengapa ada beberapa huruf yang disusun terbalik horizontal semacam itu.

Kode narasi adalah kode yang mengandung cerita terletak pada headline “aku sayang ibu” serta penulisan tanggal. 22 Desember 2015.

Makna konotasi terletak pada tipografi hideline dan sub headline. Ada beberapa huruf yang disusun terbalik horizontal jika dihubungkan dengan ilustrasi yang ada ini menunjukan bahwa anak kecil tersebut sedang mengalami penyakit diseleksia. Disleksia adalah semacam disabilitas yang lazim dialami anak-anak. Anak-anak dengan disleksia umumnya mengalami kesulitan saat mereka belajar membaca, menulis atau mengeja kata-kata.

Kode kebudayaan terlihat pada aspek kebijaksanaan, dan moral. Poster ini mengajak kita untuk bijaksana dalam menghadapi masalah yang diderita oleh anaknya. Serta tetap memberikan semangat dan bersabar dalam menghadapi desleksia.

Pada poster tersebut dapat disimpulkan bahwa tipografi yang tertulis pada headline mempunyai hubungan erat terhadap ilustrasi yang ada. Aspek estetik dari headline mampu menjelaskan bahwa penderita desleksia harus mendapat perhatian khusus dari orang tua. Poster yang dibuat oleh Fae ini ditujukan untuk seorang ibu yang telah mau dan mampu menuntun anaknya menuju masa depan yang baik dengan semangat, kesabaran, kelembutan serta kebijaksanaannya. Pada hari Ibu, 22 Desember 2015 dengan sebuah kalimat “aku sayang ibu” merupakan pesan poster untuk ibu ibu yang mempunyai anak disleksia agar terus berjuang menjaga dan merawat anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun