Mohon tunggu...
lilis
lilis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Karya Menusuk, Menyempit Karya Deddy Maryadi

18 November 2015   21:09 Diperbarui: 18 November 2015   22:16 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Deddy Maryadi “menusuk menyempit” 2015

380 x 70 x 18 cm.

Jogja Street Sculpture Project “Antawacana”.

“Konstruksi pot itu adalah bangunan yang rapuh, perlu dirawat untuk memastikan agar tanaman dan pohon yang menumpangnya bisa tumbuh dengan baik, sebuah cara sederhana untuk menjaganya karena ekologi dibelahan dan sudut kota ini sudah rusak

Identifikasi

Tampilan:

  • Foto diambil ketika usai hujan pada sore hari.
  • Pada Foto terdapat trotoar pinggir jalan.
  • Diatas trotoar ada tiga pot berisikan pohon berukuran berbeda.
  • Pot berwarna abu-abu. Yang pada dinding pot terdapat aksen garis-garis horizontal. Tinggi pot sekitar 80cm.
  • Pot 1 berukuran sedang, tidak memiliki kaki pot
  • Pot kedua berukuran sedikit lebih tinggi dari pot 1 namun memiliki kaki
  • Pot ketiga berukuran sedang namun memiliki kaki.
  • Ketiga pot (1,2,3) berjejer saling berdekatan.
  • Pot 1 dan2 berjejer menempel, pot 3 sedikit ada jarak dengan pot 1 dan 2.
  • Ketiga pot berisikan pohon yang tingginya sekitar dua meter dari pot. Pohon pada pot ke 2 nampak lebih pendek dari keduanya.
  • Daun pohon berada di bagian atas pohon.
  • Daun pohon bebentuk panjang menjari.
  • Pada batang pohon bagian tengah yang menjulur ketas terdapat cat warna hitam, putih, hitam.
  • Pot 2 dan 3 terdapat tanaman yang ditanam pada tanah sisat pot.
  • Tanaman berbentuk panjang berukuran sekitar 30cm.
  • Pot 1 juga ditanami namun sangat sedikit dibanding pot 2 dan 3.
  • Ketiga pot 1,2, dan 3 tadi kemudian terdapat peniti raksasa seperti ditusukan kearah pot ke 3 lurus hingga tembus melebihi pot ke 3
  • Peniti menghadap ke jalan, memunggungi kamera

 

Background :

Pada sisi kanan pada foto terdapat mobil putih yang sedang parkir di seberang jalan menghadap ke kiri arah foto

Dibelakang mobil putih nampak bagian kepala mobil berwarna ungu.

Di bagian belakang foto nampak gedung dengan dinding kaca berwarna hijau.

Di sisi kiri terdapat pohon asem berada di trotoar sebrang jalan yang dibawahnya terdapat tempat duduk memanjang berwarna hijau

Dibelakang pohon asem juga terdapat gedung berdinding kaca pada bagian bawah gedung, yang ukuran gedungnya lebih lebar dr yang kanan.

 

Deskripsi

Verbal

Karya dibuat oleh Deddy Maryadi dengan judul “menusuk menyempit” dibuat pada tahun 2015 berukuran 380x70x18 cm. Dibuat dalam rangka pameran komunitas Jogja Street Sculpture Project yang berlangsung antara bulan Oktober hingga Desember 2015 yang berjudul antawacana. Diletakan di sebrang jalan Bank Muamalat sebelah Timur Jalan Mangkubumi. Karya Deddy yang berkonsep “konstruksi pot itu adalah bangunan yang rapuh, perlu dirawat untuk memastikan agar tanaman dan pohon yang menumpangnya bisa tumbuh dengan baik, sebuah cara sederhana untuk menjaganya karena ekologi dibelahan dan sudut kota ini sudah rusak” Karya diletakan segaris dengan posisi trotoar, menghadap arah Selatan.

 

Visual

Foto diambil ketika selesai hujan pada sore hari. Sepanjang jalan nampak basah pada foto. Pada Foto terdapat trotoar pinggir jalan yang dihiasi oleh beberapa pot berisikan pohon. Pada foto diatas, ada tiga pot berisikan pohon berukuran berbeda. Pot berwarna abu-abu yang pada dinding pot terdapat aksen garis garis horizontal. Tinggi pot sekitar 80cm. Pot 1 berukuran sedang, tidak memiliki kaki pot pada bagian bawahnya. Pot kedua berukuran sedikit lebih tinggi dari pot 1 namun memiliki kaki. Pot ketiga berukuran sedang namun memiliki kaki. Ketiga pot (1,2,3) berjejer saling berdekatan. Pot 1 dan2 berjejer menempel, pot 3 sedikit ada jarak dengan pot 1 dan 2. Ketiga pot berisikan pohon yang tingginya sekitar dua meter dari pot. Pohon pada pot ke 2 nampak lebih pendek dari keduanya.

Daun pohon berada di bagian atas pohon, bergerombol namun masih terlihat sedikit walaupun sudah tumbuh bergerombol. Daun pohon bebentuk panjang menjari. Pada batang pohon bagian tengah yang menjulur keatas terdapat cat warna hitam, putih, hitam. Cat hitam posisi diatas kemudian disusu l cat putih lebih panjang dari cat hitam sekitar 50cm kemudian cat hitam lagi sekitar 10cm. Pot 2 dan 3 terdapat tanaman yang ditanam pada tanah sisa pada pot. Pot 1 juga terdapat tanaman namun sangat sedikit dibanding pot 2 dan 3. Tanaman berbentuk panjang berukuran sekitar 30cm. Ketiga pot 1,2, dan 3 tadi kemudian terdapat peniti raksasa seperti ditusukan kearah pot ke 3 lurus hingga tembus melebihi pot ke 3

Kemudian pada background pada sisi kanan pada foto terdapat mobil putih yang sedang parkir di seberang jalan menghadap ke kiri arah foto Dibelakang mobil putih nampak bagian kepala mobil berwarna ungu tepat didepan gedung Bank Muamalat. Di sisi kiri terdapat pohon asem berada di trotoar sebrang jalan (Barat jalan) yang dibawahnya terdapat tempat duduk memanjang berwarna hijau. Dibelakang pohon asem juga terdapat gedung berdinding kaca pada bagian bawah gedung, yang ukuran gedungnya lebih lebar dari gedung Bank Muamalat.

 

Makna:

Jika dilihat dari sisi peletakan, patung tersebut berada di antara gedung gedung tinggi yang diantaranya adalah, restoran, hotel, dan Bank. Patung yang diletakan pada sisi timur jl Mangkubumi dengan cara herizontal, memberikan kesan ketenangan, diam. Dengan posisi yang berdampingan dengan tiang-tiang bendera di sebelah selatan objek yang disusun berjejer vertikal memberikan kesan kuat, dengan demikian posisi patung peniti dapat di artikan menunjuk kearah tiang-tiang bendera yang jika diturut itu akan menuju arah ke Kraton Yogyakarta.

Penyatuan konotasi dan meta bahasa akan memberikan peluang untuk menghadirkan sebuah sistem atau petanda yang secara alami dilengkapi oleh sebuah kode ekstra-linguistik yang substansinya adalah obyek atau imaji. Kode sebagai sistem makna yang ketiga (makna luar) yang lengkap sebagai acuan dari setiap tanda (Barthes, 1974; 18-20) yang diantaranya ada lima jenis kode yaitu Hermeneutik, Narasi, Budaya, Semantik, dan Simbolik.

Pada karya Deddy Maryadi ini mengandung kode sosial yang dikemukakan oleh Barthes, yang pertama adalah kebudayaan. Mitos peniti yang berkembang di masyarakat Indonesia, pada ibu hamil biasanya diartikan untuk melindungi bayinya. Pada karya peniti raksasa yang menusuk ketiga pot tersebut diketahui mempunyai maksud untuk melindungi ketiga buah pohon didalam pot tersebut.

Yang kedua pada kode hermeneutik, sebuah teka-teki terkaan dari publik yang muncul ketika melihat karya tersebut. Jika dilihat dari tampilan visualnya, sebuah peniti yang biasanya berukuran kecil namun disitu dibuat sedemikian rupa sehingga berbentuk peniti besar, merupakan konotasi dari rakyat kecil yang ingin melindungi ketiga pohon tersebut.

Kode Simbolik yang ada pada karya tersebut ada pada peniti yang digunakan. Peniti berwarna silver atau abu-abu mengkilat menyimbulkan ketenangan, kebijaksanaan dan kerendah hatian.

Karya tersebut juga mengandung makna konotasi dari peniti yang merangkai menusuk tiga pot pohon yang disusun berhimpitan. Dapat diartikan bahwa rakyat sedang melindungi ketiga pohon yang biasanya ditanam di pinggir-pinggir jalan. Pohon disini dapat diartikan sebagai ruang publik atau ruang hijau yang ingin dilindungi oleh rakyat, yang secara secara langsung ini berhubungan dengan peraturan Bappeda yang merencanakan pembangunan pada tahun 2015 atau 2016 mendatang. Ditinjau dari tiga pohon yang ditusuk menggunakan peniti, tiga pohon tersebut dapat diartikan sebagai sistem pemerintahan trias politika. Trias politika adalah pembagian kekuasaan pemerintahan menjadi tiga bidang yang memiliki kedudukan sejajar. Ketiga bidang tersebut yaitu Legislatif (DPR), Eksekutif (presiden dan wakil presiden beserta menteri), dan Yudikatif (MA dan MK). Yang masing-masing mempunyai peran penting dalam tatanan negara.

Sehingga dapat disimpulkan, pada karya milik Deddy Maryadi yang berjudul “Menusuk Menyempit” dengan visual patung sebuah peniti raksasa yang didalamnya terdapat tiga buah pot pohon yang disusun berhimpitan. Bahwa rakyat ingin melindungi ruang publik atau ruang hijau yang keberadaannya semakin kritis. Melalui sistem pemerintahan trias politika tersebut, rakyat ingin mengandeng, mengajak, serta mengingatkan kepada anggota legislatif, Eksekutif dan Yudikatif bahwa ruang hijau patut untuk diselamatkan dan dilindungi. Disini Deddy Maryadi melalui karya seninya berperan sebagai jembatan rakyat dengan pemerintah legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Seniman berharap keinginan rakyat dapat dipayungi oleh pemerintah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun