Mohon tunggu...
Lilis Nur Mukhlisoh
Lilis Nur Mukhlisoh Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Simple is best

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hujan Dalam Perayaan Imlek: Fenomena Alam yang Simpan Keberkahan

24 Januari 2025   16:04 Diperbarui: 24 Januari 2025   16:04 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hujan dalam perayaan Imlek (dok. Tribun Pontianak)

Imlek merupakan salah satu hari yang kehadirannya kerap disambut meriah oleh masyarakat Tionghoa dan keturunannya di berbagai belahan dunia. Identik dengan nuansa merah, perayaan ini sering digunakan sebagai sarana untuk berkumpul bersama keluarga terkasih.

Indonesia menjadi salah satu negara yang masyarakatnya turut merayakan momen Imlek dengan meriah. Hal ini membuat berbagai ornamen khas Imlek mudah ditemui menjelang perayaan tersebut. Beberapa ornamen yang sering digunakan antara lain lampion, angpao, patung naga, serta petasan, yang didominasi warna merah sebagai simbol keberuntungan.

Selain warna merah yang menjadi simbol keberuntungan dan keberkahan, ada satu elemen lain yang juga melambangkan hal serupa, yaitu hujan. Turunnya hujan saat perayaan Imlek sering dianggap sebagai pertanda bahwa perayaan tersebut mendapat keistimewaan.

Sebenarnya, apa makna hujan dalam perayaan Imlek?

Hujan kerap dipandang sebagai wujud kekuasaan Tuhan, karena kehadirannya seakan mengisi kembali sumber air di bumi. Air memiliki peran penting dalam memenuhi berbagai kebutuhan makhluk hidup, sehingga turunnya hujan dianggap sebagai anugerah yang diberikan oleh Tuhan.

Pandangan bahwa hujan membawa berkah juga berlaku dalam perayaan Imlek. Dilansir dari Tribunnews, para ahli Feng Shui meyakini bahwa turunnya hujan menandakan Dewi Kwan Im sedang menyiram bunga Meihua, yang melambangkan berkah dari langit. Bunga Meihua sendiri dipercaya ditanam sebelum perayaan Imlek, sehingga jika hujan turun pada hari tersebut, hal ini dianggap sebagai tanda bahwa Dewi Kwan Im memberikan restunya agar keberuntungan dan kemakmuran terus mengalir sepanjang tahun.

Hujan untuk mengusir energi negatif

Hujan juga diyakini mampu menghilangkan energi negatif. Ketika hujan turun di awal tahun, yang sering bertepatan dengan perayaan Imlek, hal itu dianggap dapat membersihkan segala hal kurang baik dari tahun sebelumnya. Dengan demikian, tahun yang baru bisa dimulai dengan semangat dan energi yang lebih positif.

Pertanda doa didengar

Dalam beberapa kepercayaan, malam sebelum perayaan Imlek diisi dengan doa dan harapan. Turunnya hujan pada hari Imlek diyakini sebagai pertanda bahwa doa-doa tersebut telah didengar. Oleh karena itu, hujan sering dianggap sebagai simbol terkabulnya harapan.

Penjelasan ilmiah dibalik hujan saat perayaan Imlek

Dari sisi ilmiah, sebenarnya tak ada penjelasan mengenai hujan yang kerap datang dalam perayaan Imlek. Hal ini dipaparkan oleh Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, seperti yang dikutip dari Tribunnews.

Ia menjelaskan bahwa alasan paling logis mengapa hujan sering turun bertepatan dengan perayaan Imlek adalah karena momen tersebut berlangsung pada puncak musim penghujan di Indonesia, yakni antara Januari hingga Februari. Curah hujan yang tinggi pada periode ini dipengaruhi oleh pola angin Monsun Asia, yang menyebabkan intensitas hujan meningkat.

Walaupun dapat dijelaskan secara ilmiah, hujan tetap memiliki makna mendalam dalam perayaan Imlek. Sebagai fenomena alam yang krusial bagi kehidupan, hujan memberikan manfaat besar bagi makhluk hidup dengan menghadirkan air yang tidak hanya menyegarkan, tetapi juga berperan penting dalam menopang kehidupan di bumi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun