Mohon tunggu...
Lilis Nur Mukhlisoh
Lilis Nur Mukhlisoh Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Simple is best

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Fenomena Baru, Lightstick KPop Jadi Ikon Protes Politik di Korea Selatan

10 Desember 2024   18:29 Diperbarui: 10 Desember 2024   18:29 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lightstick Epik High (x.com/tang__kira)

Pada 3 Desember 2024 lalu, Presiden Korea Selatan, Yoon Seok Yeol, secara mengejutkan mengumumkan darurat militer di negara tersebut. Ia beralasan langkah ini diambil untuk menghadapi ancaman dari Korea Utara dan kekuatan anti-negara. Namun, hanya enam jam setelah pengumuman itu, status darurat militer dicabut karena parlemen menilai keputusan tersebut dibuat secara sepihak dan melanggar konstitusi. 

Akibatnya, Presiden Yoon kini menghadapi tuntutan pemakzulan dari Majelis Nasional Korea Selatan. Menurut laporan Tribunnews, sekitar 200.000 warga Korea Selatan telah turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi, mendesak presiden yang resmi dilantik pada 10 Mei 2022 itu agar mundur dari jabatannya.

Berdasarkan berbagai unggahan di platform X (Twitter), aksi protes tersebut melibatkan partisipasi masyarakat dari berbagai latar belakang. Para penggemar K-Pop pun tak ketinggalan menyuarakan aspirasi mereka terkait situasi politik di negaranya.

Hal yang mencuri perhatian adalah para penggemar K-Pop turut membawa "senjata" andalan mereka yang biasa digunakan saat menghadiri konser idola, yakni lightstick. Gerakan membawa lightstick dalam aksi demonstrasi ini dipelopori oleh komunitas Light Sticks for National Solidarity. Lightstick yang lebih terang dipilih untuk menggantikan lilin yang selama ini menjadi simbol perjuangan demokrasi.

Berbagai lightstick yang digunakan saat aksi demonstrasi (x.com/tang__kira)
Berbagai lightstick yang digunakan saat aksi demonstrasi (x.com/tang__kira)

Fenomena penggunaan lightstick sebagai pengganti lilin membuat warga Korea Selatan mulai memborong lightstick di berbagai toko, sehingga permintaannya melonjak drastis menjelang putaran kedua demonstrasi yang dijadwalkan akhir pekan ini. Stok lightstick, yang biasanya diproduksi terbatas sesuai jumlah penggemar masing-masing idol, kini telah habis terjual. Bahkan, lightstick bekas hingga palsu pun ikut menjadi incaran.

Dari berbagai jenis lightstick idol, terdapat beberapa lightstick yang paling banyak dicari karena memancarkan cahaya yang terang dan mencolok. Contohnya, lightstick NCT dengan warna hijau mencolok dan desain yang memungkinkan untuk ditempeli kata-kata protes. Lalu, lightstick milik SHINee juga jadi salah satu yang populer karena warna tosca yang dipancarkan sangat terang.

Lightstick NCT (x.com/tang__kira)
Lightstick NCT (x.com/tang__kira)

Selain lightstick yang memancarkan cahaya yang terang, lightstick-lightstick dengan desain yang unik pun turut diminati, seperti lightstick milik Epik High yang berbentuk jari tengah, IKON yang menyerupai pentungan, BLACKPINK yang berbentuk hammer, dan banyak lainnya.

Lightstick Epik High (x.com/tang__kira)
Lightstick Epik High (x.com/tang__kira)

Aksi demonstrasi untuk menuntut pemakzulan Presiden Yoon tidak hanya dihiasi oleh gemerlap warna-warni lightstick idol, tetapi juga diiringi oleh lagu-lagu dari berbagai artis K-Pop. Beberapa di antaranya adalah "Into The New World" dari Girls' Generation, "Crooked" dari G-DRAGON, "Ring Ding Dong" dari SHINee, "Whiplash" dari aespa, dan masih banyak lagu lainnya yang turut memeriahkan aksi tersebut.


Fenomena ini menunjukkan bahwa demokrasi dapat diwujudkan melalui berbagai cara. Di era ketika generasi muda mendominasi seperti sekarang, pendekatan seperti ini dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kesadaran kaum muda tentang pentingnya peran politik dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun metode yang digunakan berbeda dari cara-cara tradisional, yang paling penting adalah tetap berpegang pada tujuan utama dari aksi demokrasi itu sendiri.

Selain itu, fenomena ini menunjukkan bagaimana budaya pop dapat berperan dalam memengaruhi dan mendukung gerakan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun