Mohon tunggu...
Lilis Nur Mukhlisoh
Lilis Nur Mukhlisoh Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Simple is best

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dari Dekorasi Hingga Nutrisi: Ini Manfaat Labu di Balik Perayaan Halloween

24 Oktober 2024   11:56 Diperbarui: 24 Oktober 2024   12:01 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jack-o'-lantern (dok. Toni Cuenca via Pexels)

Oktober merupakan bulan yang identik dengan perayaan Halloween. Dikutip dari detik.com, perayaan yang diperingati setiap 31 Oktober ini berasal dari festival kuno Celtic, Samhain. Festival tersebut ditandai dengan menyalakan api unggun dan mengenakan kostum untuk mengusir roh jahat. 

Orang Celtic meyakini bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia manusia dan dunia roh menjadi samar. Untuk itu, mereka menggelar ritual Samhain yang bertujuan untuk mengusir roh hantu dari manusia yang telah meninggal. Ritual atau festival tersebut kemudian diadopsi ke zaman modern dan kini dikenal sebagai Halloween.

Karena berasal dari sebuah festival untuk mengusir roh, Halloween pun erat kaitannya dengan hal-hal berbau mistis. Dari kostum, dekorasi, hingga makanan, semuanya akan bernuansa "hantu" saat perayaan Halloween semakin dekat.

Selain bertema "hantu," ada satu ikon yang tak boleh tertinggal dalam perayaan Halloween, yaitu labu. Labu dalam perayaan Halloween sering diukir menjadi wajah menyeramkan dan dikenal dengan sebutan "Jack-o'-lantern."

Melansir dari Kompas.com, tradisi ukir-mengukir labu berasal dari legenda rakyat Irlandia tentang seorang pria bernama Stingy Jack. Dalam kisahnya, Jack berhasil menipu iblis beberapa kali, namun ketika dia meninggal, dia tidak diizinkan masuk ke surga maupun neraka. 

Sebagai hukuman, Jack terpaksa berkelana di dunia dengan hanya membawa sebuah lentera yang terbuat dari lobak untuk menerangi jalannya. Lentera ini dikenal sebagai “Jack-o'-lantern."

Ketika imigran Irlandia pindah ke Amerika, mereka menemukan bahwa labu, yang lebih besar dan mudah diukir, jauh lebih cocok untuk dijadikan lentera ketimbang lobak. Jadi, tradisi mengukir labu sebagai Jack-o'-lantern pun berkembang pesat di Amerika dan menjadi bagian dari perayaan Halloween.

Selain itu, pada bulan Oktober atau saat musim gugur, panen labu di Amerika mencapai puncaknya. Labu mudah ditemukan di musim ini, sehingga banyak orang menggunakannya sebagai dekorasi untuk Halloween.

Namun, lebih dari sekadar untuk dekorasi Halloween, labu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Selain digunakan sebagai hiasan, masyarakat Amerika sering memanfaatkan labu untuk berbagai jenis hidangan.

Menurut artikel dari Tribunnews, labu sangat bagus untuk kesehatan kulit. Labu mengandung asam alfa-hidroksi (AHA) yang biasanya ada dalam produk perawatan kulit. Selain itu, labu juga kaya akan antioksidan, vitamin A, dan vitamin C yang bermanfaat untuk melembutkan serta menenangkan kulit kering.

Meskpun perayaan Halloween tidak begitu populer di Indonesia, tidak ada salahnya mencoba membuat hidangan berbahan dasar labu seperti yang biasa dinikmati oleh mereka yang merayakan Halloween. Salah satu makanan populer yang terbuat dari labu di Amerika adalah pumpkin pie.

Pumpkin pie (dok. KATRIN BOLOVTSOVA via Pexels)
Pumpkin pie (dok. KATRIN BOLOVTSOVA via Pexels)

Untuk membuat pumpkin pie, bahan yang perlu dipersiapkan adalah:

Untuk isian pie:

  • 450 gram labu kuning (dikukus, haluskan)
  • 150 gram gula pasir
  • 1 sendok teh kayu manis bubuk
  • 1/2 sendok teh jahe bubuk
  • 1/4 sendok teh pala bubuk
  • 2 butir telur (kocok lepas)
  • 200 ml susu evaporasi (atau susu cair biasa)
  • 1/2 sendok teh garam

Untuk kulit pie:

  • 250 gram tepung terigu
  • 125 gram mentega (dingin, potong dadu)
  • 1/4 sendok teh garam
  • 1 sendok makan gula pasir
  • 4-6 sendok makan air es

Cara membuatnya:

1. Membuat kulit pie:

  • Campurkan tepung terigu, gula, dan garam ke dalam wadah.
  • Tambahkan mentega dingin, lalu aduk dengan ujung jari atau garpu sampai adonan menyerupai remah-remah kecil.
  • Tambahkan air es satu sendok makan setiap kali hingga adonan bisa dipadatkan.
  • Bungkus adonan dengan plastik wrap dan simpan di kulkas selama 30 menit.

2. Membuat isian pumpkin pie:

  • Dalam mangkuk besar, campurkan labu yang sudah dihaluskan, gula, kayu manis, jahe, pala, dan garam. Aduk rata.
  • Tambahkan telur yang sudah dikocok lepas, aduk rata.
  • Tuangkan susu evaporasi, aduk hingga semua bahan tercampur dengan baik.

3. Membentuk kulit pie:

  • Keluarkan adonan dari kulkas dan giling hingga berbentuk lingkaran setebal 1/2 cm.
  • Letakkan adonan di atas loyang pie, tekan-tekan agar menempel pada loyang, dan rapikan pinggirannya.

4. Memanggang pie:

  • Tuangkan isian pumpkin pie ke dalam kulit pie yang sudah jadi.
  • Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan pada suhu 180°C selama 50-60 menit, atau sampai isian mengeras dan tidak bergoyang saat loyang digoyang.

5. Dinginkan dan sajikan:

  • Setelah matang, keluarkan pie dari oven dan biarkan dingin sebelum diiris.
  • Pumpkin Pie siap dinikmati, bisa juga disajikan dengan whipped cream untuk menambah kelezatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun