Di setiap tanggal 10 Oktober, Kesehatan Mental selalu diperingati. Peringatan ini pun digelar bukan tanpa alasan, sebab mengutip dari WHO, kesehatan mental diperingati guna meningkatkan kesadaran global mengenai isu kesehatan mental serta memobilisasi upaya dalam memberikan dukungan kepada individu yang menghadapi masalah kesehatan mental.
Masalah kesehatan mental bisa terjadi pada siapa pun, tak terkecuali pada Gen Z. Gen Z, yaitu mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, saat ini berada dalam kelompok usia yang relatif muda dan paling dekat dengan perkembangan teknologi.Â
Berkembangnya teknologi tentu telah mempercepat dan memperluas penyebaran informasi mengenai kesehatan mental. Hal ini membuat semakin banyak Gen Z yang peduli terhadap isu tersebut. Bahkan, menurut Tribunnews, Gen Z dikenal sebagai generasi yang paling vokal dalam membahas kesehatan mental dibandingkan dengan generasi lainnya.Â
Meskipun paling lantang dalam memperbincangkan isu kesehatan mental, nyatanya menurut banyak riset, banyak individu yang mengalami masalah kesehatan mental justru berasal dari generasi Gen Z. Tuntutan hidup yang tinggi, pengaruh media sosial, tekanan akademik, hingga ketidakpastian ekonomi sering kali menjadi penyebab utama.Â
Hidup berdampingan dengan teknologi yang terus berkembang pesat menjadikan Gen Z hidup di era yang serba cepat. Informasi dan ekspektasi datang bertubi-tubi, yang akhirnya membuat Gen Z overwhelmed dan rentan mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi.Â
Namun, hidup tetap berjalan. Karena itu, jangan biarkan diri tenggelam ke lubang kesakitan mental terlalu dalam. Berikut beberapa cara kreatif dan out of the box yang bisa dilakukan untuk membiarkan diri tetap waras di tengah zaman yang makin tak terkendali.
- Digital Detox Challenge
Lakukan tantangan "detox digital" dengan memutuskan hubungan sementara dari media sosial dan notifikasi yang bisa bikin stres. Cobalah ambil waktu satu hari penuh atau beberapa jam setiap hari untuk menjauh diri dari layar ponsel. Selain meredakan kecemasan, ini juga membantu untuk lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting di dunia nyata.
- Journaling dengan Twist
Banyak yang bilang menulis jurnal bisa meredakan stres, tapi buat Gen Z, jurnal dengan cara lama bisa terasa membosankan. Cobalah journaling dengan cara kreatif, seperti membuat bullet journal yang penuh warna, atau menulis catatan singkat tentang hal-hal positif dan ide-ide liar yang muncul di kepala setiap hari.
- Sound Therapy
Terapi suara dengan mendengarkan frekuensi tertentu, seperti "binaural beats" atau "healing frequencies", bisa jadi cara menarik untuk menenangkan pikiran. Gen Z yang terbiasa mendengarkan musik sepanjang waktu bisa mencoba mengganti playlist dengan suara alam, frekuensi relaksasi, atau meditasi audio untuk menciptakan suasana tenang.
- Main Game untuk Relaksasi
Tak semua game dirancang untuk bikin kecanduan. Beberapa game justru dirancang untuk membantu relaks, seperti game simulasi berkebun atau game dengan visual dan musik yang menenangkan. Pilih game yang tidak menuntut kompetisi, tapi lebih ke arah healing.
- Dance It Out