Mohon tunggu...
Lilis Nur Mukhlisoh
Lilis Nur Mukhlisoh Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Simple is best

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Polusi Visual: Musuh Utama yang Ganggu Keindahan dan Estetika

26 September 2024   14:52 Diperbarui: 26 September 2024   14:56 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi polusi visual saat masa kampanye (dok. bloombergtechnoz.com)

Ketika mendengar kata "polusi", mungkin yang terlintas di benak kebanyakan orang adalah polusi udara, air, atau suara. Namun, ternyata ada satu bentuk polusi yang tidak disadari oleh banyak orang, yaitu polusi visual. 

Polusi visual dapat dirasakan ketika kita mengalami gangguan dari keberadaan baliho politisi yang memenuhi sudut-sudut jalan saat masa kampanye, atau dari spanduk-spanduk iklan yang tersebar luas di berbagai fasilitas umum, menciptakan clutter visual yang mengganggu tatanan estetika lingkungan.

Meskipun dampaknya tidak separah polusi udara, air, atau suara yang secara langsung bisa memengaruhi kesehatan, polusi visual dapat memengaruhi kualitas hidup, kesejahteraan mental, dan bahkan lingkungan dalam jangka panjang. 

Apa itu polusi visual?

Polusi visual merupakan bentuk pencemaran lingkungan yang terjadi ketika elemen-elemen tertentu mengganggu pemandangan atau keindahan lingkungan sekitar. Ini bisa datang dari berbagai sumber, seperti:

  • Iklan billboard yang berlebihan
  • Spanduk, neon box, dan papan reklame yang terlalu banyak
  • Kabel listrik yang berantakan
  • Bangunan yang tak terencana atau arsitektur yang tidak sejalan dengan lingkungan sekitar
  • Grafiti liar di tempat umum

Elemen-elemen ini, meskipun terlihat "tidak berbahaya," sebenarnya mengganggu keindahan alami atau ketertiban lingkungan. Lebih lanjut, elemen-elemen ini dapat menimbulkan perasaan stres atau ketidaknyamanan bagi mereka yang tinggal di sekitarnya.

Memang terlihat sepele, namun paparan polusi visual secara terus-menerus memiliki berbagai dampak yang signifikan, terutama pada kesehatan mental dan fisik. 

Berikut beberapa alasan mengapa polusi visual sama berbahayanya dengan polusi udara, air, dan suara:

1. Meningkatkan Stres dan Kecemasan

Ketika mata kita terus-menerus terpapar pemandangan yang tidak teratur dan berantakan, seperti billboard yang bertebaran atau kabel listrik yang kusut, otak kita secara otomatis menjadi lebih lelah. Gangguan visual yang berlebihan membuat kita lebih mudah merasa stres dan kewalahan, yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan.

2. Mengurangi Kualitas Hidup

Sama seperti polusi udara yang membuat kita enggan berada di luar ruangan, polusi visual juga dapat mengurangi kualitas hidup dengan mengganggu kenyamanan visual kita sehari-hari. Kota atau lingkungan yang dipenuhi dengan reklame, spanduk, dan papan iklan tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga membuat kita merasa "sesak" atau terjebak dalam lingkungan yang kacau.

3. Memengaruhi Konsentrasi

Studi menunjukkan bahwa lingkungan yang penuh dengan gangguan visual dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus dan berkonsentrasi. Hal ini terutama berdampak pada pekerja di area yang dipenuhi iklan, serta siswa yang belajar di ruang dengan banyak gangguan visual. Lingkungan yang bersih dan teratur secara visual memungkinkan otak kita untuk bekerja lebih efisien.

4. Meningkatkan Risiko Kecelakaan

Polusi visual, terutama dalam bentuk papan reklame atau spanduk yang berlebihan, dapat mengganggu pengemudi dan pejalan kaki. Gangguan visual di jalan raya sering kali membuat pengemudi kehilangan fokus, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Kecelakaan yang disebabkan oleh polusi visual ini sempat terjadi pada bulan Januari selama Pemilu 2024. Dilansir dari Tribunnews, seorang pengendara motor terjatuh setelah tertimpa baliho calon legislatif yang memiliki ukuran besar. Baliho yang terpasang di Jl Daan Mogot tersebut diduga roboh karena tertiup angin, membuat pengendara motor terkapar di lokasi.

Insiden yang direkam oleh pengguna Instagram @lensa_berita_jakarta ini segera menjadi topik hangat di kalangan publik. Banyak orang yang menyatakan keprihatinan terhadap korban dan mengecam pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan baliho di lokasi yang tidak aman.

Selain dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik, polusi visual juga memiliki efek lingkungan yang tak kalah penting. Ketika sebuah wilayah dipenuhi dengan billboard, bangunan tinggi yang tidak sesuai dengan karakter lingkungan, dan kabel listrik yang berserakan, ini tidak hanya mengurangi keindahan alami, tetapi juga menciptakan dampak visual negatif terhadap ekosistem. Burung dan hewan lain yang mengandalkan lingkungan alami bisa terpengaruh oleh perubahan ini. 

Setelah mengetahui akan dampak negatif dari polusi visual, kita perlu lebih sadar dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan agar tetap nyaman, baik secara visual maupun fisik. 

Mengurangi polusi visual akan membantu menciptakan kota yang lebih sehat, nyaman, dan indah untuk ditinggali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun