Mohon tunggu...
Lilis Nur Mukhlisoh
Lilis Nur Mukhlisoh Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Simple is best

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Boneka Labubu: Bagaimana Efek Bandwagon Memainkan Peran?

17 September 2024   23:26 Diperbarui: 17 September 2024   23:36 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boneka Labubu (dok. Pop Mart)

Hal ini terlihat dari tren cromboloni dan saat ini boneka Labubu. Banyak orang secara tak sadar berlomba-lomba untuk memiliki apa yang sedang jadi perbincangan publik. Tujuan dari tindakan ini tak lain agar dirinya dianggap sama seperti mayoritas atau dengan kata lain, tidak dianggap jadul atau katrok.

Efek bandwagon ini bisa membahayakan jika terus dibiarkan dan akhirnya mengakar dalam diri kita. Berikut beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh efek bandwagon:

1. Mendorong Keputusan Tanpa Pertimbangan Matang

Salah satu bahaya terbesar dari efek bandwagon adalah keputusan yang diambil tanpa analisis atau pemikiran yang mendalam. Saat banyak orang memilih sesuatu, kita cenderung ikut-ikutan tanpa menilai apakah itu keputusan terbaik untuk diri sendiri. 

Contoh sederhananya adalah membeli produk yang sedang populer meskipun sebenarnya kita tidak membutuhkannya. Dalam skala yang lebih besar, keputusan finansial, karier, atau pendidikan bisa sangat terpengaruh oleh tren, yang berisiko merugikan.

2. Menghilangkan Identitas dan Keunikan Diri

Efek bandwagon bisa membuat seseorang kehilangan jati diri dan keunikan. Ketika kita terus-menerus mengikuti apa yang dilakukan orang lain, kita cenderung meninggalkan kepribadian dan nilai-nilai yang sebenarnya membuat kita unik. 

Hal ini bisa menyebabkan rasa ketidakpuasan dan kebingungan akan identitas diri di kemudian hari, karena kita merasa tidak lagi hidup berdasarkan apa yang benar-benar kita inginkan, melainkan hanya ikut arus.

3. Memperkuat Penyebaran Informasi yang Salah

Dalam era media sosial, efek bandwagon sering kali berperan dalam mempercepat penyebaran informasi yang salah atau hoaks. Ketika banyak orang membagikan atau mempercayai informasi yang tidak akurat, kita mungkin terdorong untuk ikut mempercayainya juga tanpa melakukan verifikasi. 

Ini bisa berdampak serius, terutama jika informasi yang salah tersebut terkait dengan kesehatan, politik, atau isu sosial lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun