Mohon tunggu...
Lilis Nur Mukhlisoh
Lilis Nur Mukhlisoh Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Simple is best

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nama Marie Antoinette Trending, Seperti Apa Sosoknya?

22 Agustus 2024   22:51 Diperbarui: 23 Agustus 2024   02:10 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marie Antoinette kini sedang trending di jagat dunia maya. Sosok ratu Prancis yang satu ini mulai ramai dibicarakan setelah banyak dari warganet yang menyamakan sifatnya seperti istri dari Kaesang Pangarep, Erina Gudono.

Erina Gudono saat ini tengah menjadi sorotan publik usai dirinya memamerkan gaya hidup mewah di tengah keadaan Indonesia yang saat ini sedang genting. Dirinya disorot usai mengunggah instagram story yang memperlihatkan dirinya tengah menikmati roti seharga Rp400 ribu di Amerika Serikat.

Bukan karena hal itu saja, warganet pun semakin geram setelah melihat story Erina lainnya ketika ia tengah berbelanja stroller bayi seharga Rp30 juta. Erina juga diketahui menggunakan private jet dengan harga sewa setengah miliar untuk pergi ke Amerika Serikat bersama Kaesang dan saudaranya.

Sontak, hal ini pun membuat amarah warganet tak terbendung. Di tengah gejolak politik yang sedang melanda Indonesia dan melibatkan suaminya, dirinya dianggap tone deaf karena tak peduli dengan keadaan rakyat. 

Bahkan, banyak juga warganet yang membandingkan jika roti seharga Rp400 ribu itu setara dengan gaji guru honorer di Indonesia. Karena hal itu, dirinya disebut sebagai jelmaan dari Marie Antoinette.

Lalu, siapa sebenarnya Marie Antoinette itu?

Lahir sebagai Archduchess Austria

Marie Antoinette lahir pada 2 November 1755 di Wina, Austria, dengan nama Maria Antonia Josepha Johanna. Dia adalah putri bungsu yang dilahirkan oleh Kaisar Romawi Suci Francis I dan Permaisuri Maria Theresa. Sebagai seorang Archduchess Austria, Marie dibesarkan dalam lingkungan kerajaan dengan pendidikan yang khas bagi seorang putri bangsawan.

Menikah pada Usia 14 Tahun

Dikutip dari Britannica, pada usia yang sangat muda, yaitu 14 tahun, Marie Antoinette menikah dengan Louis-Auguste, yang kemudian menjadi Raja Louis XVI dari Prancis. Pernikahan ini diatur sebagai bagian dari aliansi politik antara Austria dan Prancis, dan Marie dikirim ke Prancis untuk memulai hidup barunya di Istana Versailles.

Gaya Hidup Mewah yang Mengundang Kritik

Marie Antoinette sering dikritik karena gaya hidupnya yang mewah dan boros. Dia sangat suka fashion, pesta, dan perhiasan, yang membuatnya dijuluki "Madame Dficit" oleh rakyat Prancis yang menderita kemiskinan. Meskipun banyak rumor yang dilebih-lebihkan, tidak dapat disangkal bahwa Marie memiliki selera yang tinggi dan sering menghabiskan banyak uang untuk penampilannya.

"Let Them Eat Cake"

Salah satu frasa paling terkenal tentang Marie Antoinette adalah pernyataannya yaitu "Let them eat cake" (biarkan mereka makan kue), yang konon diucapkannya ketika mendengar bahwa rakyat Prancis tidak memiliki roti untuk dimakan. Meski begitu, dilansir dari Britannica, tidak ada bukti bahwa dia benar-benar mengucapkan kata-kata ini. Faktanya, ungkapan ini sudah ada sebelum masa Marie Antoinette dan mungkin salah ditunjukkan kepadanya untuk mencerminkan ketidakpeduliannya terhadap penderitaan rakyat.

Peran dalam Revolusi Prancis

Marie Antoinette sering dilihat sebagai simbol dari segala sesuatu yang salah dengan monarki Prancis pada masa itu, terutama oleh para revolusioner. Gaya hidupnya yang mewah, di tengah-tengah kemiskinan rakyat, menjadi salah satu pemicu kemarahan publik. Pada akhirnya, dia dan suaminya, Louis XVI, ditangkap dan dipenjara selama Revolusi Prancis.

Eksekusi Tragis

Pada 16 Oktober 1793, Marie Antoinette dieksekusi dengan guillotine di Place de la Rvolution, Paris. Dia dihukum atas tuduhan pengkhianatan, meskipun banyak yang berpendapat bahwa tuduhan tersebut sangat dipolitisasi dan tidak adil. Eksekusinya menandai akhir dari era monarki absolut di Prancis dan menjadi simbol kemenangan Revolusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun