Melihat anak mengalami kejang karena demam bisa menjadi pengalaman yang sangat menakutkan bagi orang tua. Dalam situasi seperti ini, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk memberikan pertolongan pertama.Â
Meski kejang akibat demam umumnya tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang, penanganan yang benar dapat membantu mengurangi risiko dan memastikan anak tetap aman.
Menurut laman Healthy Children, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan ketika anak mengalami kejang akibat demam:
1. Posisikan Anak dengan Aman
Segera pindahkan anak ke tempat yang aman dan datar, seperti lantai atau tempat tidur. Pastikan tidak ada benda keras atau tajam di sekitar anak yang dapat melukai mereka selama kejang.
2. Jangan Memegang atau Menahan Anak
Jangan mencoba menahan gerakan anak atau memegangi mereka selama kejang. Hal ini dapat menyebabkan cedera. Biarkan kejang berlangsung secara alami sambil memastikan anak tetap dalam posisi aman.
3. Jangan Masukkan Apapun ke Dalam Mulut Anak
Bertentangan dengan beberapa mitos, memasukkan sesuatu ke dalam mulut anak selama kejang dapat menyebabkan cedera serius, seperti gigi patah atau sumbatan jalan napas. Biarkan mulut anak tetap terbuka dan pastikan kepala mereka miring ke satu sisi untuk mencegah tersedak jika mereka muntah.
4. Perhatikan Durasi Kejang
Kejang demam biasanya berlangsung kurang dari 5 menit. Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, segera hubungi layanan darurat atau bawa anak ke rumah sakit terdekat.
5. Setelah Kejang Berakhir
Setelah kejang berhenti, anak mungkin akan merasa bingung atau mengantuk. Berikan mereka waktu untuk pulih dan pantau kondisinya. Jika anak tampak kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.
6. Cek Suhu Tubuh Anak
Setelah anak mulai pulih, ukur suhu tubuh mereka dengan termometer. Jika demamnya tinggi, berikan obat penurun demam sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
Setelah kondisi kejang pulih, pastikan untuk tetap membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dikutip dari Tribunnews, dokter spesialis anak subspesialis neurologi, dr. Arie Sulistyowati, M.Sc., Sp. A, Subsp dari RS Pondok Indah menyarankan orang tua untuk merekam kondisi anak saat kejang.Â
Video yang direkam sebisa mungkin menyorot seluruh badan. Jika memungkinkan, sorot juga bagian yang terlihat mengkhawatirkan seperti mata yang mendelik ke satu sisi atau gerakan badan yang tidak wajar saat kejang. Video rekaman ini bisa membantu dokter untuk mendiagnosis lebih lanjut.
Itulah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghadapi anak yang kejang saat sedang demam. Tak dapat dipungkiri jika kondisi kejang pada anak merupakan suatu hal yang menakutkan bagi orang tua. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk tahu dan mengerti langkah-langkah yang harus diambil untuk membantu anak agar tetap aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H