Mohon tunggu...
Lilis Nur Mukhlisoh
Lilis Nur Mukhlisoh Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Simple is best

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Alergi Susu Sapi pada Anak: Apa yang Perlu Orang Tua Ketahui?

6 Juni 2024   18:14 Diperbarui: 7 Juni 2024   18:49 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Susu sapi merupakan salah satu sumber nutrisi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Sayangnya, tidak semua anak dapat menikmati manfaat dari susu sapi ini. 

Bagi sebagian anak, susu sapi dapat menyebabkan reaksi alergi yang berbahaya. Alergi susu sapi adalah salah satu dari alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak-anak.

Apa Itu Alergi Susu Sapi?

Alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak bereaksi terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi. Ada dua protein utama dalam susu sapi yang dapat memicu reaksi alergi, yaitu kasein dan whey. Anak-anak yang memiliki alergi susu sapi dapat mengalami berbagai gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat.

Gejala Alergi Susu Sapi

Gejala alergi susu sapi dapat muncul segera setelah mengonsumsi susu sapi atau beberapa jam kemudian. Dikutip dari Tribunnews, setidaknya ada 4 gejala alergi susu sapi yang umum terjadi:

1.  Muntah

Salah satu masalah pencernaan yang dialami anak-anak dengan alergi susu sapi adalah muntah. Ini adalah respons tubuh yang menunjukkan adanya gangguan dalam sistem pencernaan. Muntah biasanya diikuti oleh mual atau perasaan tidak nyaman di perut.

2.  Sakit Perut

Sakit perut umumnya menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri di area perut. Meskipun bisa disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan lainnya, sering kali anak mengalami sakit perut akibat gangguan pencernaan.

3.  Sembelit

Sembelit atau konstipasi pada anak yang alergi susu sapi bisa muncul sebagai reaksi alergi. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Pediatrics, 21 dari 27 bayi dengan usia rata-rata 20,6 bulan mengalami konstipasi akibat alergi terhadap susu sapi.

4.  Diare

Diare adalah kondisi ketika anak sering buang air besar dengan tinja yang berair. Jika diare terjadi setelah anak mengonsumsi susu sapi, segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan apakah diare tersebut merupakan gejala alergi susu sapi.

Penanganan Alergi Susu Sapi

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menangani alergi susu sapi pada anak:

1.  Hindari Pemberian Susu Sapi: Hindari semua produk yang mengandung susu sapi dan turunannya. Ini termasuk susu, keju, yogurt, dan makanan olahan yang mungkin mengandung protein susu.

2.  Penggunaan Susu Pengganti: Susu formula yang terhidrolisis ekstensif atau formula berbasis asam amino dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi bayi yang alergi.

3.  Memantau Nutrisi: Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari sumber lain. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi.

4.  Edukasi: Edukasi diri dan orang lain yang terlibat dalam perawatan anak tentang alergi susu sapi. Ini termasuk guru, pengasuh, dan anggota keluarga lainnya.

Penting bagi orang tua untuk menyadari dan memahami bahaya susu sapi pada anak yang alergi. Mengidentifikasi gejala dan memberikan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup anak. 

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat mengenai alternatif susu dan sumber nutrisi lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun