Mohon tunggu...
Lilisnawati
Lilisnawati Mohon Tunggu... Penulis - Hanya mahasiswa yang ingin belajar

Man Jadda wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hah, PPL Online di Masa Pandemi?

26 September 2020   05:43 Diperbarui: 21 Mei 2021   00:02 1543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat,  25 September 2020

Assalamualaikum.....Yeah! Akhirnya PPL ( Praktik Pengalaman Lapangan)  pun tiba terasa hampir jadi mahasiswa akhir-nih nggak terasa banget udah semester 7 perjuangan pun tinggal sedikit lagi ayo semangat padahal baru saja rasanya menjadi mahasiswa baru hehehe udah jadi senior tua ternyata.

Ada pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang, perkenalkan nama saya Lilisnawati saya mahasiswi universitas Borneo Tarakan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, jujur ini adalah pengalaman pertama saya menulis di Kompasiana jika tidak diberikan tugas dari dosen pembimbing lapangan PPL mungkin saya tidak akan pernah menulis di Kompasiana sebelumnya terima kasih pak Arifin.

Baca juga : Suka dan Duka Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Masa Pandemi

Di sini saya akan menceritakan pengalaman saya dari mulai hari pertama PPL sampai akhir PPL setiap harinya akan memposting artikel selama 3 bulan kedepan jadi jangan pernah bosan membaca cerita saya ya teman-teman.

Fakultas FKIP keguruan dan pendidikan Universitas Borneo Tarakan membagi beberapa mahasiswa yang akan ditempatkan di beberapa sekolah di kota Tarakan dan saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan ditempatkan di SMP padahal saya inginnya SMA tapi tidak membuat saya patah semangat intinya saya mengajar.

Alhamdulillah saya ditempatkan di salah satu sekolah high quality yaitu SMP Negeri 2 kota Tarakan di kelompok saya terdiri dari 11 orang. Ada 2 orang dari jurusan Matematika, 2 orang dari jurusan Bahasa Inggris, 2 orang dari jurusan Biologi, 2 orang dari jurusan Bimbingan Konseling dan 3 orang dari jurusan Bahasa Indonesia.

Baca juga : Mahasiswa PPL BK Unnes di SMKN 1 Semarang: Webinar "Anak Sekolah di Era Ketidakpastian"

Day-1 ngapain saja sih? Hari pertama kami diantar oleh dosen pembimbing lapangan, sedikit gugup dan takut kami tertolak mengajar di SMP negeri 2 karena kebanyakan sekolah tidak menerima mahasiswa PPL di masa pandemik Covid-19. Kami diberikan sedikit arahan menjadi guru PPL yang baik sembari bapak dosen melontarkan beberapa canda tawa agar kami tidak terlihat tegang. 

Awalnya terjadi sedikit konflik dengan kepala sekolah beliau mengira bahwa semenjak pandemi covid-19 ini, tidak akan ada mahasiswa PPL yang akan melaksanakan PPL ditengah pandemi. 

Beliau memberitahukan kepada kami bahwa dimasa pandemi ini tidak ada proses belajar mengajar di sekolah secara langsung dan beliau pun juga berkata bahwa jika sistem PPL kali ini mempunyai sistematis yang berbeda dengan PPL tahun sebelumnya. 

Kami pikir kami akan ditolak dan tidak dapat melakukan PPL disekolah tersebut. Tapi tentunya tidak, kami disambut dengan tangan terbuka dan besok kami akan disambut secara resmi oleh pihak sekolah.

Kembali lagi kejudul gimana sih PPL online itu? PPL online ada kegiatan praktek pengalaman lapangan mengajar oleh mahasiswa yang dilakukan secara daring.  Ya inilah yang kami rasakan sebagai mahasiswa angkatan Corona sedikit berbeda dari angkatan-angkatan sebelumnya yang mengajar didalam kelas dan berhadapan secara langsung dengan siswa.

Baca juga : PPL di Masa Pandemi Covid-19

Sedangkan kami mengajar secara daring duduk didepan laptop menjelaskan panjang lebar tidak tau apakah akan tersampaikan dengan baik kesiswa atau tidak, dan dalam proses belajar mengajar kami sangat bergantung dengan jaringan internet tetapi kami tetap datang ke sekolah sebagai seorang guru dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.

Suasana sekolah terasa sangat sepi tidak terdengar canda tawa anak anak yang bermain, tidak terlihat wajah ceria siswa di pagi hari,  tidak terdengar langkah kaki siswa yang berlari di koridor, tidak ada suara riang siswa saat bel pulang berbunyi. semua itu tidak dapat kami saksikan disekolah sungguh tragis bukan?

Dan jika ditanya dampak negatif PPL online apa saja sih

1. Kegiatan belajar dan mengajar sangat tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka, banyak pelajar dan orang tua merasa keberatan karena pembelajaran yang diperoleh tidak efektif begitu juga kami sebagai seorang guru tidak dapat menyampaikan materi secara efektif kepada siswa karena sistem daring.

2. Sarana dan prasarana yang tidak bisa didapatkan oleh siswa, belajar online harus mempunyai gadjet dan juga paket data. Tidak semua siswa tergolong dari kalangan mampu banyak pelajar yang harus mencari pekerjaan sampingan untuk dapat melanjutkan pendidikannya

3.  Kurangnya interaksi sosial antara guru dan pelajar,  para guru cenderung tidak dapat mengenal karakteristik sekian banyak siswannya hanya melalui daring.

Jika ditanya dampak positif PPL online hal positifnya saya belum dapat menyampaikannya karena saya baru akan memulai Praktik Pengalaman Lapangan disekolah saya harap lebih banyak dampak positif yang saya peroleh dari dampak negatifnya dan semoga pandemik ini segera berakhir Aamiin.

Cukup sekian dan terimakasih telah membaca, Salam Bahasa.
Wassalahmualaikum.wr.wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun