saya ikut memarkirkan  motor didepan rumah salah seorang oranga tua siswa yang halaman rumahnya agak tinggi dan  tidak terlalu terendam banjir.Â
Disini mah biasa bu guru, udah langganan banjir, kalo hujan dari malem pasti banjir, ucap si ibu sambil mendekati saya
Memang disini sering terjadi banjir ya bu, tanyaku penasaran
Iya bu guru, malah tiap tahun kalo banjir.
Saya melepas sepatu dan menggulung celana, berharap tidak terlalu basah,hehe... tapi ternyata sepanjang jalan menuju kesekolah sudah tergenang air setinggi betis orang dewasa. hajar, terabas genangan air.
Sampai didepan pintu gerbang sekolah, ternyata genangan air pun sudah menggenangi seluruh ruangan. ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang guru, ruang kepala sekolah. woooww sudah terbayang kerja ekstra yang harus kami lakukan untuk membersihkannya.
Para guru dan siswa masing-masing dengan sigap sudah memegang peralatan untuk membersihkan genangan air banjir ini.
Agak membutuhkan tenaga ekstra untuk membersihkannya, air tidak bisa didorong keluar, karena posisi bangunan sekolah lebih rendah, jadilah kami harus membuang airnya dengan gayung atau ember.
Rasanya tidak cukup tiga hari membersihkan semua. tapi karena sudah terbiasa maka yang ada adalah mengerjakan dengan semangat, riang dan bahkan penuh canda tawa.
Sebetulnya sudah banyak rencana dan solusi dari instansi terkait, berkenaan dengan sekolah ini, dari akan di dak, direlokasi bahkan akan dilakukan pengurukan agar lebih tinggi. tetapi rencana tersebut belum ada satu pun yang terealisasi. mungkin karena memang lokasinya yang cukup sulit.
Kepala sekolah pun sudah melakukan sharing kepada para pihak terkait agar ada solusi yang terbaik. agar siswa dapat belajar dengan tenang dan tidak harus khawatir ketika musim hujan datang.