3. E-commerce
E-commerce adalah transaksi jual beli secara elektronik melalui media internet. Di tengah pandemi COVID-19 inu penjualan secara langsung umumnya mengalami penurunan yang disebabkan oleh adanya penerapan PSBB sehingga masyarakat lebih memilih untuk berdiam diri di rumah. Menanggapi hal tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memperluas jaringan dan memanfaatkan penjualan e-commerce melalui media internet agar masyarakat tetep membeli produk yang kita jual sehingga UMKM tetap dapat menjalankan usaha dan menjangkau banyak konsumen serta memperluas pangsa pasar yang lebih besar.
4. Lakukan Inovasi Produk
Dalam pengembangan UMKM perlu adanya inovasi terhadap produk, karena dengan melakukan inovasi dapat membuat daya tarik konsumen untuk membeli sekaligus sebagai nilai tambah dan citra produk anda. Sehingga konsumen bisa membedakan antara produk lama dengan inovasi produk baru dan perusahaan agar tetap hidup dan terus berjalan usahanya. Tujuan inovasi ini agar jenis produk dan jasa yang ditawarkan berbeda dengan para pesaing. Contohnya seperti melakukan inovasi terhadap kemasan, citra rasa, bentuk produk dll.
5. Konsisten terhadap kualitas produkÂ
Dalam menjalankan strategi pemasaran yang anda gunakan, dimana tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap produk yang kita pasarkan, misalnya kamu jangan pernah menurunkan kualitas hanya karena daya beli konsumen menurun. Padahal nyatanya konsumen tetap ingin merasakan kualitas yang bagus, maka yang dapat dilakukan adalah dengan menurunkan kuantitas produk (Downsizing Produk). Contohnya seperti Oreo yang mengeluarkan kemasan yang lebih kecil untuk mendongkrak penjualan, maka konsumen akan tetap ingin membeli dan menikmati Oreo dengan harga yang lebih ekonomis dan terjangkau.
6. Evaluasi Produk
Ditengah COVID-19 dan memasuki era new normal nanti dimana adanya perubahan prilaku konsumen, konsumen jadi lebih berhati-hati dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan dan mengkomunikasikan kehigenisan produk bahwa produk bersih dan aman tidak untuk dikonsumsi atau digunakan. Selanjutnya mengevaluasi nilai produk seperti merk, brand dan kemasan yang menjadi ciri khas produk anda. Gunakan atau ciptakan nama merk, brand, logo yang berbeda dan mudah diingat.
Demikian itulah beberapa strategi yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan bisnis UMKM pada masa pandemi COVID-19. Untuk itu sekian artikel dari saya semoga membantu anda dalam menjalankan bisnisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H