"Oke, suatu hari nanti...kita akan kumpulkan semua uang kita dan kita akan punya rumah kecil dan beberapa hektar tanah dan sapi dan beberapa babi dan...." "Dan hidup dari tanah yang subur,"
"Kita akan punya kebun sayur besar dan kandang kelinci dan ayam. Dan saat hujan turun di musim dingin, kita akan bilang persetan dengan kerja, dan kita akan buat api di perapian dan duduk di dekatnya dan mendengarkan hujan turun di atap-Gila." (Halaman 24)
Mereka menghabiskan hari-harinya sebagai pekerja di sebuah peternakan untuk mewujudkan mimpi mereka yang sederhana. Namun, meskipun impian ini merupakan sumber inspirasi, kenyataan pahit juga melingkupinya. Kekerasan dunia ekonomi dan ketidakpastian di masa Depresi Besar membuat impian ini tampak seperti sesuatu yang jauh dari jangkauan. Impian yang sederhana itu akhirnya tidak pernah terwujud dalam novel.
Di tepi air hijau Sungai Salinas dan pemandangan Pegunungan Gabilan, George membunuh Lennie karena Lennie terlibat dalam masalah yang tanpa sengaja menyakiti orang lain. George tahu bahwa Lennie tidak akan mampu bertahan dalam sistem peradilan yang keras, sehingga dia mengambil keputusan yang sulit untuk mengakhiri hidup Lennie dengan cara yang penuh kasih sayang. George meminta Lennie menatap ke seberang sungai dan ke lereng Pegunungan Gabilan yang menggelap untuk dapat melihat bagaimana mereka nantinya.
"Kita akan punya tempat kecil."(halaman 140)
"Kita akan punya sapi," kata George."Dan kita mungkin akan punya babi dan ayam... dan di dataran itu kita akan punya... sedikit lahan jerami-" (Halaman 141)
Saat itu mereka mengulang kembali impian mereka yang samar-samar namun di sisi lain George mengangkat pistol dan memastikan sasaran tepat ke belakang kepala Lennie. Ia bergetar hingga suara tembakan membuat Lennie tersungkur tak berdaya.
Kematian Lennie menyisakan impian mereka yang tidak pernah terwujud. Memiliki pertanian sendiri, tinggal di rumah kecil dan mendengarkan suara hujan sambil duduk di dekat perapian. Impian tersebut telah menjadi dasar tujuan hidup mereka, dan dengan kematian Lennie, George harus melawan kenyataan bahwa mimpi tersebut tidak akan pernah tercapai. Kematian Lennie juga menunjukkan tingginya tingkat persahabatan antara George dan Lennie.Â
George telah mengambil keputusan yang sulit dan penuh pengorbanan untuk mengakhiri hidup sahabatnya, Lennie dengan cara yang paling manusiawi. Tindakan ini menggambarkan cinta dan kesetiaan sejati yang melebihi hambatan-hambatan dan kesulitan kehidupan. Pesan dalam novel ini mengajarkan tentang pentingnya persahabatan dan kemanusiaan dalam menghadapi keputusasaan dalam kenyataan pahit
Dengan kematian Lennie, novel "Of Mice and Men" menghadirkan akhir yang mengharukan dan penuh refleksi. Kehilangan sahabat dengan membunuhnya sendiri menjadi sangat mempengaruhi George secara emosional dan menggambarkan betapa kompleksnya perjuangan manusia dalam mencari makna dan harapan dalam dunia yang sulit. Melalui cerita ini, pembaca diingatkan akan pentingnya persahabatan, pengorbanan, dan kemampuan kita untuk menghadapi tantangan dengan penuh keberanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H