Mohon tunggu...
lilis herawati
lilis herawati Mohon Tunggu... Guru - guru ( Literasi ilmu dan menambah persahabatan)

Pengalaman adalah guru yang paling baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Selamat dari Pohon Tumbang

1 Januari 2023   15:11 Diperbarui: 2 Januari 2023   07:49 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa pak, kok bisa jatuh?"

Andi bertanya sambil memungut ember plastik ukuran sedang, menambatkanya kembali di tempatnya  dalam gerobak bapak penjual itu.

"Ini bang, ada jalan berlubang enggak kelihatan, jadi gerobak bapak oleng"

Bapak itu mencoba menjelaskan

"Hati-hati ya pak"

Andi menjawab  singkat, lalu ia pun bersiap akan melanjutkan perjalananya pulang ke rumah, baru beberapa langkah bapak penjual barang itu melangkah, tiba-tiba ia terjatuh dan pingsan.

Kehebohan pun terjadi, Andi tidak bisa membantunya sendiri, ia meminta tolong kepada orang di sekelilingnya. Untung ada orang yang mengenal bapak penjual ini, kemudian diantarkan  pulang ke rumahnya.

Andi sangat tercengang dan teriris hatinya, ternyata bapak penjual ini memilki  5 orang anak , dua diantaranya sedang terbaring sakit. Rasa empatinya pun timbul, ia ingat pesan mamahya untuk bersedekah, akhirnya uang tabungan itu diberikan seluruhnya ke bapak penjual kelontong in.

Keluarga itu sangat bahagia sekali menerima pemberian Andi, karena sejak tadi pagi mereka belum ada makanan yang bisa disantap, sedangkan anaknya yang sakit memerlukan makanan dan obat-obatan untuk cepat memulihkan kesehatannya. Ditambah lagi bapaknya pulang dalam keadaan pingsan,  menambah kepedihan keadaan mereka.

Adanya pemberian dari Andi  merupakan hal  yang sangat berharga dan berarti karena keadaan mereka memang sangat membutuhkan pertolongan.

 **********************

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun