Bisik  Andi dalam hati, lalu dibukanya surat itu. Isinya pasti sama, itu dari mamahnya, rajin belajar, rajin sholat dan berdoa supaya cita-cita berhasil. Satu lagi yang selalu dipesankan oleh mamahnya itu harus bersedekah rutin, meski seribu rupiah sehari.Â
"Iyalah mah, iyalah mah, pasti itu..."
Bisiknya dalam hati.
Tak lama kemudian, ponselnya berdering, dengan cepat ia mengambilnya, ternyata benar wajah mamah dan adiknya sudah muncul di monitor hp.Â
"Haaii...dek, mah Assalaamua'laikum..."
Sapanya ramah, padahal penampilannya masih kusut karena belum mandi.
"MasyaAllah Andiii...belum mandi jam segini, memangnya ke kampus jam berapa?".
Tanya mamahnya agak keras terdengar.
"Santai mah aku masuk jam sebelas"
Andi membalas pertanyaan mamahnya.
"Kak, disitu hujan enggak?".