Mohon tunggu...
lilis ernawati
lilis ernawati Mohon Tunggu... Dosen - Saya seorang guru/dosen yang saat ini sedang aktif di grup menulis, inovasi pembelajaran dan public speaking. Saat ini sudah berhasil membuat 9 buku antologi dan aktif mengikuti lomba-lomba menulis di beberapa link

Saya mengenyam pendidikan dasar, menengah dan atas di kota kelahiran kuningan. Sedangkan pendidikan tinggi di kota garut

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Allah Bayar Kontan, Baktimu Tiko

13 Januari 2023   07:31 Diperbarui: 25 April 2024   08:41 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Allah tidak tidur Tiko

Baktimu pada ibumu dibayar kontan

Allah tunjukkan kuasanya, di tengah degradasi moral hambanya

Siapapun yang berbakti pada orangtuanya

Maka dipermudah jalan hidupnya

Lagi-lagi berita viral menggemparkan seluruh penghuni negeri ini, di saat maraknya perbuatan yang biadab dan tidak berperikemanusiaan, muncul sosok Tiko, anak yang sudah tumbuh dewasa yang menjaga ibunya dengan penuh kasih sayang di tengah kehidupan yang serba kekurangan.

Sebenarnya Tiko dan ibunya bukan dari keluarga miskin, karena mereka memiliki rumah yang sangat megah di tengah ibu kota Jakarta. Namun, yang membuat semua orang tercengang adalah, di tengah maraknya penggunaan hp dan games online, Tiko di rumahnya yang megah, tak memiliki sambungan listrik dan air. Kuatkah kita selama berpuluh tahun dalam kegelapan dan kekurangan air? untungnya ada tetangga yang baik hati yang menawarkan menyalurkan air dan listrik walaupun terbatas. Karena Tiko kecil ternyata sudah memiliki perasaan tidak enak hati yang namanya menumpang dan merepotkan.

Menurut cerita, Tiko mengalami hidup seperti ini sudah sekitar 12 tahunan. Hidup dengan ibu yang kondisinya stres bahkan bisa dibilang ODGJ, yang penyebabkan tidak begitu Tiko tahu. Karena saat itu dia masih kecil. Yang dia tahu ayahnya meninggalkan ibunya, dan tak lama setelah itu mereka jatuh miskin dan mulailah drama kehidupan yang penuh kesengsaraan dirasakan.

Tiko, anak yang tak terdidik dengan baik oleh kedua orangtuanya ternyata memiliki hati nurani dan kasih sayang yang tinggi terhadap ibunya. Dia berusaha semaksimal mungkin mengurus ibunya dengan bekerja, walaupun hanya sebagai security perumahan dekat rumahnya dan itupun berkat pertolongan RT nya agar bisa membantu Tiko menutupi kebutuhan hariannya. Berapasih gaji seorang security? pasti hanya cukup untuk makan saja, tak mungkin cukup untuk memenuhi biaya maintenance rumahnya yang sangat besar itu.

Di tengah maraknya kasus perkosaan yang dilakukan ayah terhadap putri kandungnya, anak bujang memperkosa ibu kandungnya, mertua berbuat zina dengan menantunya, anak membunuh orangtuanya, orangtua membunuh anaknya. Tiba-tiba Allah tunjukkan sosok yang bisa dijadikan suritauladan buat semua orang. Sosok yang Allah suruh lihat dan bantu dengan berbagai uluran tangan. Kebaikan Tiko berbalas manis. Allah datang melalui seorang konten kreator yang sedang mencari rumah terbengkalai untuk dijadikan bahan videonya. Takada yang sulit bagi Allah untuk menunjukkan, jika seorang anak yang berbakti, maka tidak usah menunggu di akhirat, di duniapun sudah langsung dibayar kontan mendapatkan balasan berupa kasih sayang dan bantuan baik secara material maupun moral.

Tiko kecil yang dulu mungkin berjuang mati-matian, dalam sekejap mata kembali menjadi orang yang berkecukupan. Semua orang ingin mengulurkan tangannya baik berupa dana, pekerjaan maupun tenaga untuk membersihkan rumahnya. Luar biasa...

Allah benar-benar membayar kontan, apa yang kita tanam, itulah yang akan kita petik dan apa yang kita buat maka itulah yang akan kita rasakan. Maka berbuat baiklah sebanyak-banyaknya, dan jangan berpikir jika kebaikan kita ingin mendapat balasan setimpal. Namun berpikirlah jika apa yang kita lakukan semata-mata karena kasih sayang dan rasa kemanusiaan.

Walau di penghujung kisah ternyata dikatakan jika Tiko bukanlah anak kandung Ibu Eni dan suaminya, akan tetapi hal itu tak mengurangi kasih sayang Tiko pada ibu kandungnya. Karena baginya, dulupun ibunya sangat mencintai dan menyayanginya seperti anak kandungnya. Subhanallah... semoga saya bisa mencontoh dan mengambil hikmah dari kisah ini. Amin Yra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun