Mohon tunggu...
Lilis Edah Jubaedah
Lilis Edah Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Cilegon

Saya Lilis Edah Jubaedah, Lahir di Purwakarta, 26 Agustus 1965. Pekerjaan saya Guru di SMPN 1 Cilegon. Hobby saya menulis, walapun belum mahir. Konten yang saya sering tulis apa saja yang berhubungan dengan rasa kekhawatiran diri terhadap lingkungan sekitar. Jenis tulisannya ada puisi, cerpen, opini, esai, atau apa saja yg menurut saya cocok dengan kontennya. Tapi hanya sekadar menulis saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bertemu Kembali Setelah Dewasa (Akrostik)

9 April 2024   07:00 Diperbarui: 9 April 2024   07:03 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bertemu Kembali Setelah Dewasa

Leje2665

Beribu hari dilalui tanpa kabar tanpa cerita

Entah berapa banyak momen tak berirama

Ruang harmonisasi tak lagi bernada

Tempatnya rasa cinta terusik bencana

Enyahkan rasa gundah yang sedang gulana

Mulai bosan dengan kebisingan hati yang merana

Ucap tak lagi bersuara, walau terdengar sumbang di nada

Komunikasi terputus, puisi dalam surat pun tak berlirik

Enggan menyapa rasa berhenti meniti kasih, tak tertarik

Majas perumpamaan tak mempan mengulas kilas balik

Berapa banyak hal tersia-siakan seakan tak punya daya Tarik

Alangkah naif jika pertemana semacam ini dipertahankan, tak laik

Lama nian terasa, hati terasa perih meradang karena tercabik

Indahnya cinta kehilangan nada, tertutup suara air gemericik

Saat cinta menghilang, hati mulai merenda kenangan walau tak indah

Emban semangat hidup yang tak boleh redup, biarlah sedikit mengalah

Tetap pada harapan baik walaupun harus bertarung dengan Lelah

Entaskan tugas merajut cita-cita walau asmara tak pernah singgah

Lalai lah yang menjadi penyebab, walau tak seutuhnya lalai itu salah

Akhirnya semua harus bermuara pada munajat, tuk dapat keridaan Allah

Harapan harus terus dipupuk agar terus tumbuh dan tak pernah kalah

Dewasa itu penuh pengertian, semua disadari sepenuh logika dan rasa

Eforia berlebihan bukan sifatnya, bersyukur atas hidup yang bermakna

Walau jalan begitu rumit, tapi Yang Kuasa tahu mana yang bisa kujaga

Ada kalanya mendapatkan hal tak terkira, padahal jalan terjal di depan mata

Syukuri nikmat yang diterima apa pun kondisinya, sungguh menjadi nyata

Yang hilang Kembali datang dengan seketika tanpa ada rasa curiga

Akrostik_LilisEJ, 17 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun