Bertemu Kembali Setelah Dewasa
Leje2665
Beribu hari dilalui tanpa kabar tanpa cerita
Entah berapa banyak momen tak berirama
Ruang harmonisasi tak lagi bernada
Tempatnya rasa cinta terusik bencana
Enyahkan rasa gundah yang sedang gulana
Mulai bosan dengan kebisingan hati yang merana
Ucap tak lagi bersuara, walau terdengar sumbang di nada
Komunikasi terputus, puisi dalam surat pun tak berlirik
Enggan menyapa rasa berhenti meniti kasih, tak tertarik
Majas perumpamaan tak mempan mengulas kilas balik
Berapa banyak hal tersia-siakan seakan tak punya daya Tarik
Alangkah naif jika pertemana semacam ini dipertahankan, tak laik
Lama nian terasa, hati terasa perih meradang karena tercabik
Indahnya cinta kehilangan nada, tertutup suara air gemericik
Saat cinta menghilang, hati mulai merenda kenangan walau tak indah
Emban semangat hidup yang tak boleh redup, biarlah sedikit mengalah
Tetap pada harapan baik walaupun harus bertarung dengan Lelah
Entaskan tugas merajut cita-cita walau asmara tak pernah singgah
Lalai lah yang menjadi penyebab, walau tak seutuhnya lalai itu salah
Akhirnya semua harus bermuara pada munajat, tuk dapat keridaan Allah
Harapan harus terus dipupuk agar terus tumbuh dan tak pernah kalah
Dewasa itu penuh pengertian, semua disadari sepenuh logika dan rasa
Eforia berlebihan bukan sifatnya, bersyukur atas hidup yang bermakna
Walau jalan begitu rumit, tapi Yang Kuasa tahu mana yang bisa kujaga
Ada kalanya mendapatkan hal tak terkira, padahal jalan terjal di depan mata
Syukuri nikmat yang diterima apa pun kondisinya, sungguh menjadi nyata
Yang hilang Kembali datang dengan seketika tanpa ada rasa curiga
Akrostik_LilisEJ, 17 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H