Mohon tunggu...
Lilis Edah Jubaedah
Lilis Edah Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Cilegon

Saya Lilis Edah Jubaedah, Lahir di Purwakarta, 26 Agustus 1965. Pekerjaan saya Guru di SMPN 1 Cilegon. Hobby saya menulis, walapun belum mahir. Konten yang saya sering tulis apa saja yang berhubungan dengan rasa kekhawatiran diri terhadap lingkungan sekitar. Jenis tulisannya ada puisi, cerpen, opini, esai, atau apa saja yg menurut saya cocok dengan kontennya. Tapi hanya sekadar menulis saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seorang Karyawan Pabrik Baja (Akrostik)

7 April 2024   06:45 Diperbarui: 7 April 2024   06:57 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang Karyawan Pabrik Baja

Leje2665

Sekolah bagi yang kurang beruntung bukan satu-satunya tempat belajar

Entahlah, mungkin bagi orang berada sekolah itu menjadi standar

Olah pikir sebenarnya secara sadar bisa juga dilakukan di sebuah langar,

Ruang belajar seluas dunia, pilihan mencari kerja, menjadi wajar

Alahkah bijak orang umum menilai itu sama sepemikiran, sejajar

Namun, pendapat orang boleh berbeda, jadinya dianggap tidak wajar

Gagal hidup itu bila pengalaman apa pun tidak menjadi bahan ajar

Ketika jalan hidup berkata lain, siapa pun akan mengambil Langkah cepat

Adanya apa di depan mata, pastinya akan dipilih seolah hal paling tepat

Respon cepat dan tepat adalah hal terbaik menyikapi kondisi darurat

Yang pasti pilihan hidup harus segera diputuskan gak boleh terlambat

Ada bagusnya, jika pilihan kerja salah satu yang dianggap paling hebat

Walau bagaimana pun, motivasi dalam diri menjadi lebih baik, pilihan tepat

Analisa sukses lebih mudah ditebak, berpikir cepat dengan pilihan yang akurat

Nadir, orang berkekurangan dapat keberuntungan, bukan salah Alamat, tapi kodrat

Padahal menuju ke Kawasan itu saja banyak kendalanya

Adakalanya syarat terpenuhi, tapi anehnya tidak diterima

Banyak kasus tidak masuk akal, tapi kalau rejeki gak ke mana

Relasi tidak punya, kecuali Tuhan yang maha Kuasa

Istimewa memang, orang-orang kesayangan Yang Maha Kaya

Kadang, yang menyaksikan menjadi ngelus dada, tak percaya

Baik saja tidak cukup, ternyata hidup lebih rumit dari kata baik

Andai saja tak disadari, rejeki itu akan lewat tak akan jadi milik

Jangan pernah menganggap remeh nasibmu yang cabik

Adalah keberuntungan yang hadir seolah bisnis yang fantastik

Akrostik_LilisEJ, 17 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun