Seorang Karyawan Pabrik Baja
Leje2665
Sekolah bagi yang kurang beruntung bukan satu-satunya tempat belajar
Entahlah, mungkin bagi orang berada sekolah itu menjadi standar
Olah pikir sebenarnya secara sadar bisa juga dilakukan di sebuah langar,
Ruang belajar seluas dunia, pilihan mencari kerja, menjadi wajar
Alahkah bijak orang umum menilai itu sama sepemikiran, sejajar
Namun, pendapat orang boleh berbeda, jadinya dianggap tidak wajar
Gagal hidup itu bila pengalaman apa pun tidak menjadi bahan ajar
Ketika jalan hidup berkata lain, siapa pun akan mengambil Langkah cepat
Adanya apa di depan mata, pastinya akan dipilih seolah hal paling tepat
Respon cepat dan tepat adalah hal terbaik menyikapi kondisi darurat
Yang pasti pilihan hidup harus segera diputuskan gak boleh terlambat
Ada bagusnya, jika pilihan kerja salah satu yang dianggap paling hebat
Walau bagaimana pun, motivasi dalam diri menjadi lebih baik, pilihan tepat
Analisa sukses lebih mudah ditebak, berpikir cepat dengan pilihan yang akurat
Nadir, orang berkekurangan dapat keberuntungan, bukan salah Alamat, tapi kodrat
Padahal menuju ke Kawasan itu saja banyak kendalanya
Adakalanya syarat terpenuhi, tapi anehnya tidak diterima
Banyak kasus tidak masuk akal, tapi kalau rejeki gak ke mana
Relasi tidak punya, kecuali Tuhan yang maha Kuasa
Istimewa memang, orang-orang kesayangan Yang Maha Kaya
Kadang, yang menyaksikan menjadi ngelus dada, tak percaya
Baik saja tidak cukup, ternyata hidup lebih rumit dari kata baik
Andai saja tak disadari, rejeki itu akan lewat tak akan jadi milik
Jangan pernah menganggap remeh nasibmu yang cabik
Adalah keberuntungan yang hadir seolah bisnis yang fantastik
Akrostik_LilisEJ, 17 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H