Mohon tunggu...
Lilis Edah Jubaedah
Lilis Edah Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Cilegon

Saya Lilis Edah Jubaedah, Lahir di Purwakarta, 26 Agustus 1965. Pekerjaan saya Guru di SMPN 1 Cilegon. Hobby saya menulis, walapun belum mahir. Konten yang saya sering tulis apa saja yang berhubungan dengan rasa kekhawatiran diri terhadap lingkungan sekitar. Jenis tulisannya ada puisi, cerpen, opini, esai, atau apa saja yg menurut saya cocok dengan kontennya. Tapi hanya sekadar menulis saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasa yang Telah Mengakar

18 Januari 2023   19:01 Diperbarui: 18 Januari 2023   19:00 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sulitnya beranjak dari keterpurukan

Karena rasa yang kupunya erat digenggamannya

Melepaskannya sama dengan menyayat akarnya

Tak mampu berbuat banyak kecuali melepas genggamannya

Tapi tak kan pernah terjadi karena akarnya sudah menjulur jauh ke dalam

Akar yang meruncing terus menusuk sangat dalam, dalam, dan terus ke dalam 

Yang terus membuat hati terasa terus terikat dangan rasa yang dipunya

Akankah ini berakhir tanpa harus mati?

Semakin kucoba kulepas semakin sakit rasanya

Tak akan sedikitpun walau semakin terkelupas hampir lepas

Perekat hati yang kuat lengket menempel bagai permen karet

Menjerat kuat erat merekat mengikat rapat

Membuat rasa tak bisa ingkar dari hati yang tersayat

Seakan senyawa dua rasa tak kan bisa diurai seperti zat kimia

Menempel lengket tak kan terlepas.

Dia kan semakin terkubur dalam

Tak kan pernah kugali siapapun alasannya

Dan kan kucoba terus kupendam sampai sangat dalam

Semoga melebur dengan lamanya waktu dan kebahagian yang kupunya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun