Mohon tunggu...
Lilis Edah Jubaedah
Lilis Edah Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Cilegon

Saya Lilis Edah Jubaedah, Lahir di Purwakarta, 26 Agustus 1965. Pekerjaan saya Guru di SMPN 1 Cilegon. Hobby saya menulis, walapun belum mahir. Konten yang saya sering tulis apa saja yang berhubungan dengan rasa kekhawatiran diri terhadap lingkungan sekitar. Jenis tulisannya ada puisi, cerpen, opini, esai, atau apa saja yg menurut saya cocok dengan kontennya. Tapi hanya sekadar menulis saja.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Umroh (6)

30 Desember 2022   10:57 Diperbarui: 30 Desember 2022   10:56 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Backgroud Masjid Qarnal Manajil

Di pinggir jalan sudah mulai dibangun tenda-tenda terbuka, sebagai daya tarik bagi wisatawan yang akan beristirahat sejenak sebelum sampai di tempat yang indah yaitu sebuah bukit berhiaskan lampu dan tempat mainan anak-anak, dengan villa-villa mungil berjejer di pinggiran bukit tertata rapi. Mungkin besarnya villa tersebut ukurannya standar, karena dilihat dari bawah, jadi seperti rumah mungil dengan bentuk bangunan sama. Terlihat indah sekali. Belum terlihat aktivitas pengunjung di sana. Tapi yang di tenda-tenda pinggiran jalan sudah mulai ramai.

Mobil-mobil terparkir di pinggir jalan. Tidak mengganggu, karena spasi antara jalan dan pinggirannya, cukup bahkan lebih untuk digunakan parkir mobil. Itulah pemandangan yang mengasyikkan sepanjang jalan menuju Kota Thaif yang kami tuju.

Dokpri: Villa Perbukitan menuju Thaif
Dokpri: Villa Perbukitan menuju Thaif

Pas 

waktunya maghrib tiba, kami sampai di tempat kinjungan pertama yaitu tempat penyulingan bunga mawar. Dari proses penyulingan tersebut dihasilkan beberapa produk yang dipasarkan kepada kami rombongan yang berkunjung.

Produk tersebut di antaranya parfum nonalkohol, air yang bisa diminum langsung, air yang bisa dicampurkan dengan seduhan teh, dan banyak lagi produk lainnya seperti bermacam-macam sabun. Ketika berkunjung ke temapt tersebut kebetulan ada hujan turun. Gerimis sih, tapi sangat menambah dinginnya hawa di tempat itu.

Dari tempat itu kami melanjutkan perjalanan ke tampat buah-buahan. Konon katanya buah-buahan yang ada di situ sama dengan buah-buahan yang ada di Indonesia.

Betul sekali, ternyata buah-buahan yang ada tidak asing bagi kami. Hanya ada satu buah yang mungkin belum ada di Indonesia. Yaitu buah kaktus. Sayang buah yang dijadikan tester jumlahnya sedikit. Akhirnya hanya yang duluan datang yang bisa nyicip. Mudah-mudah, suatu hari Indonesia juga perkebunan kaktus yang dapat berbuah. Katanya sih enak, manis. Di antara peserta rombongan banyak juga yang beli buah-buahan tersebut, terutama buah delima yang besar-besar dan rasanya manis.

Mengingat waktu sudah mulai malam, sementara kami rombongan belum makan, maka kami menyepakati setelah dari tempat itu kami akan menuju tempat makan.

Tetapi, sebelum meninggalkan tempat tersebut kami biasa melakukan rukun umroh yang ke tujuh, yaitu foto bersama. Kami berfoto di gapura perbatasan antara Thaif dan Mekkah.

Dokpri: Gapura Perbatasan Thaif dan Mekkah
Dokpri: Gapura Perbatasan Thaif dan Mekkah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun