Guru,
Kau adalah penerang dalam kegelapan
Yang memberikan kemenangan melawan ke'buta'an
Buta aksara dan tulisan kau entaskan
Hingga anak didikmu mampu membaca dunia
Kau ajarkan sikap berprasangka baik
Berpikir postif dan bertindak lurus
Kau didik dengan sepenuh hati
Insan yang miskin peduli dan papa rasa
Dengan semangat maju terus pantang mundur
Tak pernah kenal lelah berjuang untuk kemajuan
Agar dapat mengisi kemerdekaan secara nyata
Dengan disiplin dan penuh tanggung jawab
Menyadari kemajuan bangsa ada di atas pundaknya
Guru,
Kau bagimu penghargaan tidaklah penting
Yang dituju satu membangun jiwa dan raga anak bangsa
Generasi yang akan menjaga negara dan bangsa yang merdeka
Guru,
Walau terkadang kau tersandung kerikil
Sentimen dari kalangan haus kepentingan
Yang tak menyadari jerih payah gurunya
Bahwa gurunya tak pernah menyuruh kaku
Karena kaku akan membuat ide beku
dan hanya akan mengembangkan yang baku
Sementara dunia ini luas dan pantas berkompetisi
Dapat dikemas menjadi panggung kreativitas
Guru,
Kaulah yang punya hak dan kesempatan
Berkarya demi mendidik anak bangsa
Kekayaan batinmu ikhlas kau abdikan
Untuk dapat membangun segenap jiwanya
Kau kerahkan segenap kemampuanmu
Untuk membangun kekuatan raganya
Karena kau salah satu yang berkewajiban
Membangun anak-anak bangsa yang berkarakter
Guru,
Di sekolah, anak didikmu kau anggap anak-anakmu
Dalam do'amu kau berharap Tuhan mengangkat derajatnya
Karakter dan sikapnya anak-anak yang beraneka ragam
Kau anggap pelajaran berharga bagi kesabaran dan kaikhlasanmu
Yang akan menjadikan ladang amal baikmu
Â
Bila kau dengar mereka berhasil dan sukses
Bahagia dan bangga terpancar dalam kesederhanaanmu
Itulah harta yang setara dengan harga tanda jasa
Keberhasilan dan kesuksesan mereka adalah tanda jasa yang nyata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H