Mohon tunggu...
Lilis Edah Jubaedah
Lilis Edah Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Cilegon

Saya Lilis Edah Jubaedah, Lahir di Purwakarta, 26 Agustus 1965. Pekerjaan saya Guru di SMPN 1 Cilegon. Hobby saya menulis, walapun belum mahir. Konten yang saya sering tulis apa saja yang berhubungan dengan rasa kekhawatiran diri terhadap lingkungan sekitar. Jenis tulisannya ada puisi, cerpen, opini, esai, atau apa saja yg menurut saya cocok dengan kontennya. Tapi hanya sekadar menulis saja.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengatasi Kantuk dengan Hal Positif

10 November 2022   17:20 Diperbarui: 10 November 2022   17:36 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengawasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya 1) melihat dan memperhatikan (tingkah laku seseorang). 2)  mengamati-amati dan menjaga dengan baik; mengontrol. Kegiatan ini biasa dilakukan saat siswa melakukan penilaian. Baik penilaian harian, tengah, atau akhir semester. Pada momen seperti ini terkadang ada kendala yang datangnya dari dalam diri kita sendiri. Misalnya mengantuk.  

Mengantuk akan sulit diatasi jika kita tidak bisa menyiasatinya dengan hal yang positif. Pernah sekali waktu mengawasi penilaian sambil mengoreksi jawaban penilaian kelas yang berbeda. Tetapi belum begitu berpengaruh. Apalagi Ketika mengoreksi itu baru saja dimulai,  jawaban yang siswa pilih, banyak yang kurang tepat. Rasa kantuk menjadi tambah parah.

Nah, hari ini kebetulan kelas 8G sedang melaksanakan penilaian 3 tentang Teks Eksplanasi KD menelaah struktur dan kebahasaan teks eksplanasi. Jam mengajar di kelas ini giliran jam terakhir, jam ke 7,8, dan 9, jam menjelang akhir pembelajaran. Sudah dapat dipastikan kantuk itu akan datang menggangu kekuatan dalam mengawasi siswa.

Setelah saya memberikan pengarahan tentang bagaimana prosedur pelaksanaan penilaian hari itu, dan siswa sudah menyatakan paham. Maka saya sudah menyiapkan sesuatu agar bisa menyiasati jika kantuk satang menghampiri.

Dengan membuka Microsoft word, saya tidak lagi mengawasi penilaian sambil mengoreksi. Tetapi saya mulai mengeksplorasi ide yang ada dalam pikiran saya untuk dituangkan menjadi sebuah karya tulis, walau bentuknya bukan yang ilmiah, tapi sebagai bahan hiburan saja, puisi dan cerpen yang pendek dan cukup untuk dibaca sendiri saja. 

Akhirnya kantuk yang selama ini sering menggagu bisa diatasi dengan menghasilkan karya. Puisi yang berhasil saya tulis berjudul "UPI Edun Is My Dreams", hal ini terinspirasi dari Judul Lagu UPI EDUN yang di gubah oleh Prof. Dr. M. Solehudin, M.Pd.

Kegiatan positif itu memang sangat menyenangkan. Tidak harus yang berlebihan, yang sederhana lebih mengena dan yang tepat pastinya sangat mebahagiakan. Sesuai dengan yang sedang ada dalam benak kita. Mari terus berkarya, semua orang punya kelebihan dan kekuatannya sendiri. Semoga kita selalu dapat memberdayakan diri kita pada hal-hal yang positif.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun