Mendengar kata LSM terkadang membuat keningku mengernyit. Akhir-akhir ini banyak isu muncul yang kurang baik tentang LSM dalam kegiatan yang dilakukannya yang konon katanya tujuan didirikannya demi melayani masyarakat. Akan tetapi, tidak sedikit baik perorangan atau Lembaga yang sepertinya menjadi sasaran empuk LSM dalam menjalankan misinya. Terkadang sedikit arogan merasa dirinya paling berkuasa dengan labelnya LSM.Â
Bahkan sering juga kerjanya setengah menakut-nakuti orang atau Lembaga yang menjadi incarannya dengan istilah "di bawa ke jalur hukum", atau "dilaporkan ke KPK", atau "dilaporkan kepada pihak yang berwajib". Dengan cara-cara sedikit licik manakala menghadapi calon korban yang lebih cerdas dari aktor yang menjadi eksekutor.
Nah di sisi lain, kita menemukan atau menyaksikan orang atau Lembaga yang merasa tidak punya keberanian untuk melawan. Karena memang kalau tidak salah, siapapun baik perorangan atau Lembaga, memang harusnya berani untuk melawan dan mematahkan argument mereka. Parahnya, kita sering kurang tenang dalam menghadapi LSM yang mulai mengintimidasi kebijakan suatu Lembaga.Â
Dalihnya demi ini dan itu yang terkadang kurang logis alasannya. Nyatanya demi uang yang walau jumlahnya memalukan. Bukan uang jutaan yang ia butuh, malah hanya recehan. Mungkin menurut mereka hanya cara seperti ini bisa membantu kesejahteraan masyarakat. Yang jelas bukan kesejahteraan masyarakat, tetapi hanya kesejahteraan dirinya sendiri.
Miris rasanya hati ini, ketika ada dari anggota LSM yang dengan sengaja mendatangi suatu Lembaga, kemudian menawarkan programnya, setelah itu meminta bantuannya untuk kelancaran programnya. Anehnya kalau tidak dibantu pasti menganggap kami pelit atau tidak peduli. Padahal kalau kita beri, kan pastinya uang yang ada dalam dana pemerintah tersebut.Â
Kalau meraka sudah mengorek-ngorek dana Lembaga yang berasal dari pemerintah, seolah paling tahu bahwa dana tersebut untuk apa saja keperluannya. Pasti dia akan bertanya tentang banyak hal sehubungan dengan dana bantuan pemerintah tersebut. Kalau kita teguh pada pendirian kita bahwa kita tidak menyalah gunakan dana tersebut, mereka akan mencari-cari kesalahan yang lain yang mungkin menurut pemikirannya, bakal menghasilkan cuan.Â
Sementara dengan dia menerima pemberian dari Lembaga tersebut, tidak terpikir oleh mereka bahwa uang itu adalah dari dana pemerintah yang selalu ia kritik habis. Bahkan ada LSM yang terang-terangan meminta untuk bayar Kost kepada pimpinan suatu Lembaga pemerintah. Hal yang seperti ini yang mungkin sebenarnya bukan LSM tetapi mengatas namakan LSM agar agak serem.
Pentingkah LSM itu? Agar kita tahu seperti apa atau siapa LSM itu? Mari kita perhatikan uraian dari beberapa orang yang kompeten di bidangnya sebagai orang yang tahu banyak tentang LSM.Â
Menurut Merdeka.com, LSM merupakan singkatan dari Lembaga Swadaya Masyarakat. Lembaga Swadaya Masyarakat adala sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.Â
Sedangkan menurut Indonesian Center for Civic Education (ICCE), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan salah satu wadah atau organisasi/asosiasi yang dibuat oleh masyarakat di luar pengaruh negara dan juga menjadi perwujudan dari civil society. Â Kerja LSM lebih kepada aktivitas pelayanan dan advokasi untuk mengangkat isu-isu tertentu. LSM kerap juga disebut sebagai NonGovernment Organization (NGO).
LSM memiliki berbagai interpretasi dan definisi di berbagai belahan dunia. Istilah ini secara umum diterima untuk mencakup organisasi swasta nirlabayang beroperasi di luar kendali pemerintah.