Mohon tunggu...
Lilis Edah Jubaedah
Lilis Edah Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Cilegon

Saya Lilis Edah Jubaedah, Lahir di Purwakarta, 26 Agustus 1965. Pekerjaan saya Guru di SMPN 1 Cilegon. Hobby saya menulis, walapun belum mahir. Konten yang saya sering tulis apa saja yang berhubungan dengan rasa kekhawatiran diri terhadap lingkungan sekitar. Jenis tulisannya ada puisi, cerpen, opini, esai, atau apa saja yg menurut saya cocok dengan kontennya. Tapi hanya sekadar menulis saja.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis di Kompasiana.com?

2 November 2022   20:15 Diperbarui: 2 November 2022   20:23 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Awalnya ikut kegiatan menulis itu hanya karena kebetulan. Ada temen yang masuk di group apa ya Namanya, lupa. Beliau guru matematika, temen satu kantor yang menyebarkan link dari groupnya ke WAG tempat kerja saya. Karena yang beliau kirim berupa link dengan pengantar sedikit di bagian awal, penasaran dikliklah link tersebut, akhirnya masuklah saya sebagai anggota WAG KPPJB.

Pada kesempatan pertama ikut WAG menulis itu, saya masuk ke WAG menulis esay. Karena kebetulan saya di sekolah sebagai guru pembimbing klub menulis esey. Ada keinginan untuk uji nyali sebagai pembimbing menulis esey, maka ikutlah saya ke WAG tersebut. Siapa tahu dengan punya karya, anak didik yang saya bimbing tambah yakin kalau yang bimbing mereka nyata ada karyanya.  

Walaupun ada rasa kurang percaya diri. Karena memang sama sekali belum pernah ikutan WAG menulis bersama orang-orang hebat. Saya hanya sekadar pembimbing anak-anak peserta lomba Festival Literasi Siswa.

Ternyata kegiatan di WAG KPPJB tersebut banyak kelebihannya. Banyak sekali orang-orang hebat yang memotivasi saya untuk dapat mengeksplorasi kemampuan saya yang sebenarnya tidak ada. Tapi kegigihan orang-orang hebat ini terus memacu semangat saya walau kadang tersendat mengingat memorinya hanya Pentium 1. 

Dengan niat yang insyaAllah baik, alhamdulillah keikutsertaan saya menghasilkan karya yang masih bisa dibilang belum setara dengan orang-orang hebatnya KPPJB. "Tapi yah, namanya juga belajar, jalan terus harus bisa. Jangan mengendur, semangat biar bisa" tekadku dalam hati.

Buku pertama sudah terbit, walau pun saya mungkin hanya pelengkap saja dari sejumlah orang-orang hebat di WAG KPPJB menulis esey tersebut. Atau mungkin karena Pak Saeful itu orangnya baik, maka saya yang hanya baru belajar menulis saja diperbolehkan ikutan. 

Dan tidak lupa juga Bu Erni canti yang baik juga selalu membimbing saya yang sangat maklum sebagai anggota baru banyak ketinggalan informasi. Terima kasih Pak Saeful dan Bu Erni canti.

Ternyata tidak berhenti sampai di situ. Karena kebetulan saya juga tidak keluar dari WAG Menulis esey, maka informasi berikutnya juga saya terima. Saya mengikuti WAG kedua setelah menulis esey yaitu WAG menulis opini. Wah pengalaman pun bertambah. 

Saya ikut di WAG Menulis opini. Walau dengan tertatih-tatih saya terus memacu semangat saya untuk terus belajar. Waktu itu tema yang diusung banyak pilihan diantaranya 'Rekrutmen ASN Guru Honorer lewat PPPK' itu kalimat yang ditulis sebagai judul esey saya.

Alhamdulillah buku antologi esey terbit juga. Saya sudah punya dua buah buku yang di dalamnya ada karya saya yang masih banyak kekurangannya. Antologi esey dan opini.

Ternyata kehebatan lain dari penulis KPPJB itu bukan hanya di kualitas tulisannya saja. Semangatnya yang selalu membara dalam menulis yang tidak pernah mengeluh capainya menulis. Tiba-tiba ada informasi, WAG menulis antologi puisi. Saya? Ikutan lagi, dong.

Sebenarnya saya tidak punya kemampuan menulis, tapi karena melihat semangat orang-orang hebat ini, akhirnya semangat saya juga kepanasan terus. Ikut membara. Sekali lagi tulisan saya itu hanya karena ikut-ikutan saja. Masih 'jauh tanah ka langit'. Setiap orang menulis dua puisi. Alhamdulillah tugas selesai juga. InsyaAllah bukunya sudah mulai beredar. Mulai dikirimkan sesuai pesanan. Semoga lancar. Aamiin.

Selama saya ada di dalam WAG antologi puisi, ada informasi baru tentang Menulis antologi artikel. Saya daftar juga. Hanya sayang waktu kegiatan zoom pertama, saya tidak mengikuti zoom dari awal. 

Ketinggalan dikarenakan ada pengajian RT, jadi lupa kalau ada kegiatan zoom di WAG antologi artikel. Kelebihan di WAG ini berbeda dengan di WAG sebelumnya, yaitu peserta dilatih menulisnya di kompasiana. Diawali dengan menulis tentang apa saja di kompasiana.

Maklum awam, pertama untuk masuk kompasiana saja bingung. Pada hari pertama setelah zoom, saya belum melakukan login kompasiana sesuai perintah pada kegiatan pertemuan di zoom, hari Kamis malam. Mengingat rencana saya untuk mengikuti lustrum di UPI butuh waktu dan sangat menyita perhatian saya dalam mempersiapkan segalanya, maka saya belum mencoba login kompasiana. 

Walaupun di sela-sela waktu yang sempit, saya klik kompasiana.com, kemudian muncul persetujuan. Lumayan cukup banyak hal yang harus say abaca. 

Dan ternyata saat itu saya masih ragu untuk ikut atau tidak. Untungnya ada Bu Erni cantik yang dengan ikhlas melayani saya sebagai peserta 'boyot dan gaptek' yang banyak tanya karena ketidak pahaman tentang kompasiana. 

Akhirnya pada hari Minggu tanggal 23 Oktober 2022 sepulang dari acara lustrum, barulah saya meyakinkan diri saya, bahwa saya pasti bisa. Dan dengan membaca bismillah akhirnya saya bisa login. Lumayan lama, ada sekitar dua jam waktu, baru selesai login kompasiana.com.

Pertama mau belajar menulis bingung. Akhirnya saya japri Bu Erni cantik. Dikasihlah trik-triknya. Akhirnya tanggal 23 Oktober 2022 sore, saya mulai belajar menulis tentang apa saja di kompasiana. Dulu sebelum tahu kompasiana, setiap baca postingan Bu Erni cantik, suka bertanya dalam hati "Ini bagaiamana cara menulisnya, lewat mana kok ada linknya" alhamdulillah ternyata kesempatan itu ada dan diberikan kepada peserta penulis antologi artikel. 

Terima kasih untuk semua kebaikan dan kesempatan yang diberikan kepada saya, semoga selalu semangat dalam menulis dengan topik apa pun sesuai dengan rasa kekhawatiran, ketidakadilan, ketidakberpihakan, dan ketidak-tidakan yang lainnya. Utamanya demi mengekresikan unek-unek yang ada dalam dada dan lebih dalamnya lagi hati dan perasaan. 

Semoga orang-orang hebat selalu sabar dalam membimbing peserta menulis antologi artikel, terutama saya yang masih perlu "diwarah". Terima kasih kompasiana.com sudah memberi kesempatan untuk saya dalam mengasah kemampuan menulis apa pun. Kompasiana.com jaya selalu. Aamiin.   

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun