Mohon tunggu...
Lilis Cahyati
Lilis Cahyati Mohon Tunggu... Guru - Guru. Penggerak Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah sarana silaturahmi dan saling memberikan informasi yang mencerahkan. Bahkan mampu mengukir sejarah untuk kelak di kemudian hari. Menulis dengan hati adalah cara terbaik agar yang kita tulis sarat dengan makna.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rekonstruksi Kurikulum Sangat Dilematis

26 Mei 2023   09:57 Diperbarui: 26 Mei 2023   10:10 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya perubahan kurikulum merupakan hal yang lumrah. Kurikulum memang harus berubah seiring dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat. Tetapi di Indonesia perubahan kurikulum sering mendapatkan justifikasi sebagai sebuah kegagalan dari sebuah sistem. Yang artinya kurikulum harus sudah di ganti  karena memang kurikulum yang lama tidak bisa mengangkat derajat kualitas pendidikan anak bangsa. Implementasi kurikulum 2013dianggap diberlakukan memberikan sebuah kegagalan.
Sangatlah dibutuhkan perubahan rekonstruksi kurikulum. Permasalahan kompleksitas pendidikan harus segera diatasi,  yang paling utama dan pertama misalnya membudayakan olah berpikir, lalu bertingkah laku yang produktif, kreatif dan inovatif untuk seluruh komponen bangsa ini untuk bangkit dari keterpurukan, terutama menyoal pendidikan ini.
Kurikulum memiliki peran yang sangat vital untuk mewujudkan tujuan pendidikan dalam menciptakan generasi yang berguna bagi negara. Karena kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan oleh sekolah untuk membantu siswa dalam mencapai hasil belajar sesuai dengan kemampuan siswa yang paling unggul. Pengembangan kurikulum banyak pihak yang terlibat dalam hal ini karena begitu besar peranannya dalam dunia pendidikan. Dalam beberapa perspektif kurikulum humanistik terdapat beberapa kriteria yang bisa dijadikan pedoman untuk mengembangkan kurikulum diantaranya adalah sebuah integralistik, dalam hal ini terkadang peran guru tidak berwibawa. pembelajaran kooperatif dan evaluasi yang tidak memiliki kriteria pencapaian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun