Mohon tunggu...
Lilis Apriani
Lilis Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gangguan dalam Perkembangan Sosial-Emosional

22 Januari 2025   08:50 Diperbarui: 22 Januari 2025   11:19 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Depresi dan Gangguan Mood Lainnya

Depresi adalah gangguan emosional yang juga bisa menghambat perkembangan sosial anak. Anak yang mengalami depresi sering merasa cemas, tertekan, dan tidak bersemangat, yang membuat mereka enggan berinteraksi dengan teman-temannya atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Depresi pada anak bisa menyebabkan penurunan minat pada hal-hal yang sebelumnya mereka nikmati, sehingga mereka merasa terisolasi dan kesepian.

Gangguan mood seperti depresi juga dapat memengaruhi kemampuan anak untuk mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat, yang berakibat pada kesulitan dalam menjalin hubungan sosial yang positif.

5. Trauma dan Pengalaman Negatif Masa Kecil

Anak yang mengalami trauma, seperti kekerasan fisik, emosional, atau seksual, atau yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak stabil, sering menghadapi kesulitan dalam perkembangan sosial-emosional mereka. Trauma dapat menyebabkan anak merasa cemas, takut, atau bahkan marah, yang menghambat kemampuan mereka untuk mempercayai orang lain dan membentuk hubungan yang sehat.

Pengalaman buruk masa kecil dapat menyebabkan anak mengembangkan pola pikir negatif tentang diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka mungkin menghindari interaksi sosial atau berperilaku agresif sebagai cara untuk melindungi diri mereka dari rasa sakit emosional. Oleh karena itu, dukungan psikologis dan intervensi yang tepat sangat penting untuk membantu anak mengatasi dampak trauma dan membangun kembali kemampuan sosial-emosional mereka.

6. Peran Keluarga dan Lingkungan

Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan sosial-emosional anak. Pola pengasuhan yang tidak mendukung, seperti pengabaian, kekerasan dalam rumah tangga, atau pengasuhan yang terlalu ketat, dapat memengaruhi perkembangan emosi dan kemampuan sosial anak. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh konflik atau kurang kasih sayang mungkin kesulitan dalam mengelola emosinya dan membangun hubungan sosial yang sehat.

Selain itu, faktor lingkungan lainnya, seperti bullying di sekolah atau tekanan dari teman sebaya, juga dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional anak. Penting bagi orang tua, guru, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan emosional yang sehat bagi anak-anak.

Kesimpulan

Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional pada anak dapat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan. Gangguan ini, seperti gangguan spektrum autisme, kecemasan sosial, gangguan perilaku disruptif, depresi, atau trauma masa kecil, dapat menghambat kemampuan anak untuk membangun hubungan yang sehat dan mengelola emosinya dengan baik. Oleh karena itu, dukungan dari keluarga, sekolah, dan profesional sangat penting untuk membantu anak mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dan mencapai perkembangan sosial-emosional yang optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun