Mohon tunggu...
Lilis Apriani
Lilis Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Teori psikososial erik Ericsson

18 Januari 2025   09:27 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:27 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Psikososial Erik Erikson: Sebuah Panduan Perkembangan Manusia

Teori psikososial Erik Erikson merupakan salah satu teori perkembangan yang sangat berpengaruh dalam psikologi, terutama dalam menjelaskan bagaimana individu berkembang dan beradaptasi sepanjang hidup mereka. Erikson, seorang psikolog asal Jerman-Amerika, mengembangkan teori ini untuk menggambarkan bagaimana individu menghadapi tantangan sosial yang berbeda pada setiap tahap kehidupan mereka. Menurut Erikson, perkembangan manusia terdiri dari delapan tahap, masing-masing dengan krisis atau tantangan psikososial yang perlu dihadapi untuk mencapai keseimbangan psikologis yang sehat.

Tahap-Tahap Perkembangan dalam Teori Psikososial Erikson

1. Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan (0-1 tahun)

Pada tahap awal kehidupan, bayi harus membangun rasa kepercayaan terhadap dunia di sekitarnya. Jika pengasuh memberikan kasih sayang, perhatian, dan kestabilan, bayi akan merasa aman dan belajar untuk mempercayai orang lain serta lingkungannya. Sebaliknya, jika bayi mengalami penelantaran atau ketidakstabilan, mereka akan mengembangkan rasa ketidakpercayaan.

2. Otonomi vs. Rasa Malu dan Ragu (1-3 tahun)

Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan kemandirian dan kebebasan dalam kegiatan sehari-hari, seperti belajar berjalan, berbicara, dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dukungan dari orang tua sangat penting dalam mengembangkan rasa otonomi. Jika anak sering dikritik atau dibatasi, mereka dapat merasakan rasa malu dan ragu atas kemampuan mereka.

3. Inisiatif vs. Rasa Bersalah (3-6 tahun)

Anak-anak pada usia ini mulai mengeksplorasi dunia mereka lebih jauh dan mengembangkan rasa ingin tahu yang kuat. Mereka mulai mengambil inisiatif untuk bermain, berinteraksi, dan membuat keputusan. Ketika orang tua atau pengasuh memberikan dorongan dan apresiasi terhadap inisiatif ini, anak akan merasa lebih percaya diri. Namun, jika mereka dihukum atau dikritik secara berlebihan, mereka mungkin mengembangkan rasa bersalah.

4. Industri vs. Inferioritas (6-12 tahun)

Pada tahap ini, anak-anak berusaha untuk menguasai keterampilan dan memperoleh pengetahuan baru, baik di sekolah maupun dalam kegiatan sosial lainnya. Keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-tugas ini akan membantu mereka merasa kompeten dan berdaya. Jika mereka mengalami kegagalan atau tidak mendapatkan dukungan yang cukup, mereka dapat merasa inferior dan tidak mampu bersaing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun