Mohon tunggu...
Lilis Apriani
Lilis Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Music

Konsep Dasar Sosial Emosional

18 Januari 2025   06:57 Diperbarui: 18 Januari 2025   06:57 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep Dasar Sosial Emosional

Konsep sosial emosional merujuk pada kemampuan individu untuk mengenali, memahami, mengelola, serta mengungkapkan emosi mereka, serta berinteraksi secara efektif dengan orang lain dalam berbagai situasi sosial. Kemampuan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kesadaran diri, pengelolaan emosi, hingga keterampilan dalam membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Dalam konteks pendidikan dan perkembangan anak, konsep sosial emosional sering kali dipandang sebagai bagian penting dari pembelajaran dan pembentukan karakter.

1. Kesadaran Diri

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan diri sendiri, serta bagaimana perasaan tersebut dapat memengaruhi perilaku dan pikiran. Ini mencakup kemampuan untuk mencermati kekuatan dan kelemahan diri, serta mengenali emosi yang dirasakan dalam situasi tertentu. Anak-anak yang memiliki kesadaran diri yang baik cenderung lebih mudah mengidentifikasi perasaan mereka, seperti marah, sedih, atau senang, dan dapat memahami bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi interaksi sosial mereka.

Kesadaran diri yang baik juga melibatkan refleksi terhadap nilai dan prinsip hidup, yang membantu individu untuk mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab dalam situasi yang penuh tantangan.

2. Pengelolaan Emosi

Pengelolaan emosi adalah kemampuan untuk mengontrol dan mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat dan sesuai dengan situasi. Individu yang mampu mengelola emosinya dengan baik tidak hanya dapat mengatasi perasaan yang kuat, seperti kemarahan atau kecemasan, tetapi juga dapat menenangkan diri dan mengambil tindakan yang konstruktif.

Di tingkat anak-anak, pengelolaan emosi sering kali diajarkan melalui teknik-teknik seperti pernapasan dalam, waktu istirahat, atau berbicara dengan orang dewasa tentang perasaan yang dialami. Pendidikan sosial emosional juga mengajarkan pentingnya kontrol diri dalam menghadapi godaan atau frustrasi, yang berkontribusi pada pembentukan karakter yang baik.

3. Motivasi

Motivasi adalah dorongan internal yang mendorong seseorang untuk bertindak dan mencapai tujuan, baik itu tujuan pribadi, akademik, atau sosial. Dalam konteks sosial emosional, motivasi yang dimaksud tidak hanya berkaitan dengan pencapaian yang bersifat pribadi, tetapi juga dengan keinginan untuk berbuat baik dan berkontribusi terhadap orang lain atau komunitas. Anak-anak yang memiliki motivasi yang tinggi cenderung lebih tahan terhadap tantangan dan lebih bersemangat dalam mencapai tujuan mereka.

Anak-anak yang belajar tentang pentingnya berfokus pada tujuan jangka panjang dan menemukan makna dalam usaha mereka akan memiliki dorongan untuk terus berusaha meskipun mengalami kegagalan atau kesulitan. Motivasi sosial emosional juga melibatkan kemampuan untuk mengembangkan rasa empati dan perhatian terhadap kebutuhan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun