Maka disini jangan kita berlarut untuk terus meratapi sesuatu kesedihan yang telah berlalu. Karena ia hanya akan menambah beban di hati yang tak akan ada penghujung.
Bilamana kita hanya terus berada pada titik itu.
Tanpa kita sadari bahwa ada lingkaran waktu untuk kita tempuh bahwa ada harapan baru ada awal untuk kita merajut kembali perjalanan untuk menemukan secerca harapan yang sedang menanti kita.
Buanglah setiap pilu yang mendera hatimu namun ada jeda untuk kita mendekap sejenak di setiap terjalnya perjalanan untuk kita ambil semua hikmah yang ada didalamnya.
Tentu dari setiap cerita tentang kenangan begitu banyak arti dan hikmah yang kita dapat.
Karena memang dalam perjalanan ini banyak pelajaran yang begitu nyata. Banyak hikmah yang kita dapat. Percayalah Tuhan selalu bersamamu, Tuhan selalu mendekapmu saat kau angkat tanganmu ke atas terucap do'amu. Tuhan akan membuai rambutmu dalam sijud syukurmu kepada Nya.
***
Kutulis dalam keadaan mengenang perjalanan hidupku di masa lalu.
Andarwatililis
Trenggalek, 24 Februari 2024 M
Sabtu Legi, 15 Sya'ban 1445 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H