Mohon tunggu...
Lili Sakinatul
Lili Sakinatul Mohon Tunggu... Mahasiswa - hai

hai semua!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dan Langkah Strategis Ekonomi Indonesia di Masa Post Covid-19

28 Desember 2021   10:21 Diperbarui: 28 Desember 2021   10:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan dan langkah-langkah strategis yang harus diterapkan bagi pemegang kebijakan (pemerintah daerah dan pusat) dalam rangka pemulihan sektor ekonomi yang terdampak akibat pandemic Covid-19. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kepustakaan melalui data jurnal, buku, dokumen, dan sebagainya terhadap tantangan ekonomi Indonesia di masa post-Covid 19. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beragam tantangan ekonomi akibat dari munculnya pandemi Covid-19, di antaranya; pemulihan global yang tidak merata, stabilitas sistem keuangan dan pememaran (scaring effect), percepatan uang, kebutuhan akan inklusi ekonomi, dan implementasi ekonomi serta keuangan hijau. 

Semua tantangan tersebut memerlukan beberapa langkah strategis berupa; sinergisitas bauran antara kebijakan nasional dalam rangka untuk memulihkan ekonomi Indonesia, seluruh instrumen bauran terhadap kebijakan bank sentral tersebut (BI) dibimbing untuk memulihkan perekonomian Indonesia, implementasi dan integrasi terhadap digitalisasi keuangan dengan ekonomi, implementasi struktural yang reformatif, dan implementasi ekonomi dalam rangka pemberdayaan ekonomi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta implementasi keuangan.

Kata Kunci: Ekonomi Indonesia, Pandemi, Keuangan

Abstract

This study aims to analyze the challenges and strategic steps that must be applied to policy makers (local and central governments) in the context of recovering the economic sector affected by the Covid-19 pandemic. This study uses a type of literature study research through data from journals, books, documents, and so on to Indonesia's economic challenges in the post-Covid 19 period. The results show that there are various economic challenges as a result of the emergence of the Covid-19 pandemic, including; uneven global recovery, financial system stability and scaring effect, acceleration of money, the need for economic inclusion, and implementation of green economy and finance. All of these challenges require several strategic steps in the form of; synergistic mix between national policies in order to restore the Indonesian economy, all instruments of the policy mix of the central bank (BI) are guided to restore the Indonesian economy, implementation and integration of financial digitalization with the economy, reformative structural implementation, and economic implementation in the context of economic empowerment and Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) as well as financial implementation.

Keywords: Indonesian Economy, Pandemic, Finance

Latar Belakang

Perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi dan pariwisata adalah industri yang signifikan dalam hal meningkatkan keuntungan devisa suatu negara. Menurut Buku Saku Kementerian Pariwisata (2016), kontribusi sektor pariwisata Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi Indonesia pada tahun 2014 sebesar 9% atau Rp. 946,09 triliun. Sektor ekonomi lain seperti hotel dan restoran, transportasi, industri kerajinan, dan lain-lain, akan diuntungkan dengan mekanisme tarik dan dorong. Multiplier effect-nya mampu mempercepat perkembangan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja sehingga mendorong pengembangan pariwisata, membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB Universitas Indonesia, 2018: 3).

Sayangnya, pandemi Covid-19 telah menyebabkan ketidakstabilan terhadap perekonomian global, terkhususnya di Indonesia. Salah satu yang berkontribusi terhadap hal tersebut adalah adanya kebijakan yang melarang mobilitas lintas wilayah, termasuk kegiatan pariwisata, yang mengakibatkan penurunan jumlah pengunjung ke lokasi wisata serta berpengaruh pada roda perekonomian itu sendiri. Menurut International Monetary Fund dan Bank Dunia (World Bank) juga menyebut pada kuartal I tahun 2020 ekonomi global memasuki resesi yang sangat tajam hingga -2.8% atau menurun 6% sebagai dampak dari pandemic Covid-19 (Nasution dkk., 2020: 213). 

Selain bidang pariwisata, sektor ekonomi lainnya juga berdampak akibat pandemi ini, misalnya penurunan impor bahan mentah, penurunan ekspor migas dan non-migas, hingga membuat sebagian besar investor mengurungkan niatnya untuk berinvestasi (Nasution dkk., 2020: 213-214).

Lebih kurang dua tahun pandemi Covid-19 telah menyerang berbagai negara di dunia, yang menjadikan para pemerintah membuat kebijakan dalam mendongkrak sektor ekonomi, termasuk pemerintah Indonesia. Berdasarkan data di atas, analisis studi ini memberikan temuan terbarukan terhadap beberapa tantangan yang sedang atau akan dihadapi oleh Indonesia masa post-pandemi ini. Diharapkan, temuan studi ini memberikan gambaran kepada stakeholder pemerintah pusat dan daerah, pembuat kebijakan (policymakers), dan akademisi dalam meningkatkan sektor ekonomi di masa kebiasaan baru ini.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian literature study (studi literatur) yang merupakan kegiatan penelitian dengan menguraikan secara analisis terhadap masalah-masalah dan fakta-fakta dari data dengan pembentukan teori-teori yang bersifat substantif berdasarkan hasil temuan melalui data kepustakaan, seperti jurnal, buku, dokumen, dan sebagainya (Puspitasari Gobel, 2020: 205), khususnya terhadap tantangan ekonomi Indonesia di masa post-Covid 19.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat berbagai tantangan ekonomi Indonesia pada masa post-Covid 19. Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyodi (2021) tantangan ekonomi Indonesia pada masa post-Covid 19 di antaranya; (1) pemulihan global yang tidak merata, dimana menurut Dedy dan Faisal (2020) pandemi Covid-19 telah mendisrupsi perkembangan ekonomi pada banyak negara (Junaedi & Salistia, 2020: 995).  Oleh sebab itu, diperlukan waktu yang cukup yang didukung oleh kebijakan serta strategi dalam memulikan sektor ekonomi global (Puspitasari Gobel, 2020: 201), (2) stabilitas sistem keuangan dan pememaran (scaring effect). 

Penelitian yang dilakukan oleh Philip dkk (2021) menunjukkan bahwa ketidakstabilan keuangan sangat terkait dengan pememaran (scaring effect) (Das dkk., 2021: 2), khususnya di masa pandemi saat ini, (3) percepatan uang digital yang akan mempermudah dalam melakukan transaksi (Rohmah dkk., 2019: 2) dan akselererasi ekonomi, (4) kebutuhan akan inklusi ekonomi melalui Rakor DNKI (Dewan Nasional Keuangan Inklusif) (Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2021), dan (5) implementasi ekonomi dan keuangan hijau (Ramli, 2021).

Menurut Perry, beragam tantangan tersebut memerlukan kebijakan sebagai salah satu tindakan aktif dalam menstimulasi tantangan ekonomi yang sedang dihadapi global dan Indonesia, yaitu; pertama, adanya sinergisitas bauran antara kebijakan nasional dalam rangka untuk memulihkan ekonomi Indonesia, khususnya dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

Tantangan ini dapat dilalui melalui pembukaan pada sektor ekonomi, adanya upaya dalam memulihkan korporasi, dan tindakan pembiayaan terutama bagi dunia usaha. Kedua, seluruh instrumen bauran terhadap kebijakan bank sentral tersebut (BI) dibimbing untuk memulihkan perekonomian Indonesia, adanya koordinasi dengan pemerintah (pusat dan daerah) dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Komite ini diatur dalam regulasi pemerintah melalui Perpu No. 1 Tahun 2020 dalam rangka menanggulangi krisis ekonomi akibat pandemi (Gunawan, 2020: 246). Ketiga, adanya implementasi dan integrasi terhadap digitalisasi keuangan dengan ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, misalnya implementasi QRIS, BI Fast, elektronifikasi, dan sebagainya.

Keempat, implementasi struktural yang reformatif sebagai salah satu strategi dalam mengakselerasi di era transisi menuju negara maju dalam ruang lingkup Sumber Daya Manusia (SDM), inklusifitas, progresifitas infrastruktur, dan produktivitas. 

Adanya Rakor DNKI (Dewan Nasional Keuangan Inklusif) bertujuan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui dua langkah strategis; adanya upaya dalam meningkatkan keuangan digital dan penyaluran kredit pada usaha mikro maupun besar (Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2021). Hal ini sebagai upaya dalam rangka akan kebutuhan inklusi ekonomi. 

Terakhir, implementasi ekonomi dalam rangka pemberdayaan ekonomi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)  serta implementasi keuangan hijau sebagai langkah preventif dan mitigasi terhadap perubahan iklim (Ramli, 2021). Jadi, berbagai tantangan ekonomi sedang dan akan dihadapi oleh Indonesia di masa post-covid ini sehingga membutuhkan langkah-langkah strategis yang berbasis pada akselerasi, digitalisasi, dan implementasi terhadap pemulihan ekonomi, di tingkat mikro dan makro.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis pada pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beragam tantangan ekonomi akibat dari munculnya pandemi Covid-19, di antaranya; pemulihan global yang tidak merata, stabilitas sistem keuangan dan pememaran (scaring effect), percepatan uang, kebutuhan akan inklusi ekonomi, dan implementasi ekonomi serta keuangan hijau. 

Semua tantangan tersebut memerlukan beberapa langkah strategis berupa; sinergisitas bauran antara kebijakan nasional dalam rangka untuk memulihkan ekonomi Indonesia, seluruh instrumen bauran terhadap kebijakan bank sentral tersebut (BI) dibimbing untuk memulihkan perekonomian Indonesia, implementasi dan integrasi terhadap digitalisasi keuangan dengan ekonomi, implementasi struktural yang reformatif, dan implementasi ekonomi dalam rangka pemberdayaan ekonomi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta implementasi keuangan. Adapun implikasi dalam temuan studi ini memberikan pandangan baru terhadap tantangan ekonomi Indonesia di masa sekarang dan yang akan datang terkait kebiasaan baru terhadap pandemi sekaligus memberikan solusi melalui langkah-langkah strategis dalam penanganan ekonomi di masa pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun