Mohon tunggu...
Lilis mutiara
Lilis mutiara Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya hobi bermain volli

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional

18 Januari 2025   07:14 Diperbarui: 18 Januari 2025   07:14 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Nilai-nilai budaya mempengaruhi bagaimana individu belajar tentang moralitas, hak dan kewajiban, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, dalam budaya kolektivis seperti di banyak negara Asia, nilai kebersamaan, keluarga, dan keharmonisan sosial sangat penting. Dalam budaya ini, hubungan interpersonal sering kali lebih mengutamakan kebutuhan kelompok daripada individu, yang memengaruhi cara individu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.

   - *Kolektivisme vs Individualisme*: Di budaya kolektivis, individu lebih mengutamakan kepentingan kelompok, sedangkan di budaya individualistis, fokus lebih kepada pencapaian pribadi dan kebebasan individu. Kedua orientasi ini memengaruhi bagaimana anak-anak belajar berinteraksi dengan orang lain dan memahami peran mereka dalam masyarakat.

3. *Pendidikan Moral dan Etika*

   Setiap budaya mengajarkan sistem nilai moral dan etika yang membentuk cara individu menilai tindakan mereka dalam konteks sosial. Misalnya, budaya tertentu mungkin menekankan pentingnya menghormati orang tua dan otoritas, sementara budaya lain lebih menekankan pada pentingnya keadilan atau kebebasan individu. Sistem nilai ini mempengaruhi bagaimana anak-anak dan dewasa mengembangkan empati, tanggung jawab, dan kesadaran sosial.

4. *Praktik Pengasuhan dalam Budaya*

   Setiap budaya memiliki pendekatan yang berbeda dalam pengasuhan anak. Misalnya, budaya Barat cenderung lebih mendukung kemandirian dan kebebasan anak, sementara budaya Timur lebih menekankan pentingnya disiplin dan menghormati orang tua. Pendekatan-pendekatan ini akan membentuk cara anak mengatur emosi mereka, membentuk hubungan dengan orang lain, dan berperilaku dalam situasi sosial.

 *Interaksi antara Lingkungan dan Budaya*

Lingkungan dan budaya tidak hanya bekerja secara terpisah dalam mempengaruhi perkembangan sosial-emosional, tetapi juga saling berinteraksi. Misalnya, dalam konteks keluarga, nilai-nilai budaya akan membentuk cara orang tua berinteraksi dengan anak mereka dan sebaliknya. Di sekolah, budaya kelas dan nilai-nilai yang diajarkan oleh guru dapat mempengaruhi cara anak-anak belajar tentang kerja sama dan empati.

Selain itu, globalisasi dan teknologi kini memperkenalkan pengaruh lintas budaya dalam kehidupan individu. Anak-anak mungkin tumbuh dalam lingkungan yang menggabungkan nilai-nilai dari berbagai budaya, yang memberi mereka kesempatan untuk belajar tentang berbagai cara dalam mengelola hubungan sosial dan emosional.

 *Kesimpulan*

Lingkungan dan budaya memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan sosial-emosional individu. Lingkungan keluarga, sekolah, komunitas, serta pengaruh media membentuk dasar bagi perkembangan keterampilan sosial dan emosional seseorang. Budaya, di sisi lain, menetapkan norma, nilai, dan cara-cara dalam mengekspresikan dan mengelola emosi serta berinteraksi dengan orang lain. Kedua faktor ini bekerja bersama untuk membantu individu membentuk identitas sosial dan emosional mereka, dan saling mempengaruhi cara mereka beradaptasi dan berkembang dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun