Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 42Â
 Â
Artinya: Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.
Ayat ini menjelaskan tentang Allah SWT memberikan larangan kepada Bani Israil untuk tidak mencampuradukan antara kebenaran dan kebatilan.Â
Wahai Bani Israil janganlah kamu mencampuradukan antara kebenaran dan kebatilan, dengan memasukan apa yang bukan firman Allah SWT kedalam kitab Taurat, dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran firman-firman Allah SWT seperti berita akan datangnya nabi Muhammad SAW, sedangkan kamu mengetahuinya.
KekufuranÂ
Sesungguhnya kaum Yahudi dan nasrani (bani Israil) adalah kaum yang pertama kali menemukan sifat Muhammad SAW, tapi mereka berusaha menutupi bahwa Muhammad SAW masih keturunan nabi Ismail as dari keturunan nabi Ibrahim as dengan menganggap hanya nabi Ya'qub as sajalah yang keturunan nabi Ibrahim as.
AnaknyabYa'qub as lah yang banyak memunculkan aliran Yahudi dan Nasrani, mereka menganggap nabi harus keturunan israil yaitu keturunan nabi Ya'qub as dan mengira nabi Muhammad SAW bukan keturunan nabi. Setelah ditemukanya hijr nabi Ismail (yang juga menyimpan jasad dua Nabi Ismail dan ibunya, Siti Hajar) di sekitar  Maqam Ibrahim (batu yang terdapat bekas telapak kaki NabiIbrahim saat membangun Ka'bah) yang membuktikan bahwa nabi Ismail as masih keturunan nabi Ibrahim as dengan begitu terbukti bahwa Rasulullah adalah keturunan nabi.Â
Adapun orang kafir adalah mereka yang pertama kali mengetahui akan adanya nabi akhir zaman tapi mereka juga yang pertama kali tidak suka dengan Muhammad SAW. Mereka mengingkari janji mereka dengan Allah SWT pada kitab sebelumnya  yang sudah menyebutkan adanya Muhammad SAW, bahkan ada yang sudah mengenal  nabi Muhammad SAW dari kitab sebelum Al-Quran, melebihi mengenal anaknya sendiri tapi tetap saja mereka tidak beriman.Â
Faktor Kekufuran
Bukanlah ketidaktahuan atau lebih tepatnya kebodohan yang membuat mereka kufur tapi keimanan mereka tertutup oleh rasa gengsi dan iri, Â mereka tahu kebenarannya tapi setelah Muhammad SAW lahir mereka ingkar. kesimpulannya mereka iri dengan Muhammad SAW dan ingin menggagalkan kenabian rasul yang artinya menggagalkan dan menentang keputusan Allah SAW yang mustahil dlakukan mereka.
Kekhawatiran Muhammad SAWÂ
atas dasar perlakuan mereka terhadap Muhammad SAW, beliau merasa resah dan khawatir akan kekufuran mereka dan ketidak percayaan mereka. Tapi Allah SWT menenangkannya daengan berfirman:
 Â
yang artinya: Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul. (Q.S Yasin;3)Â
Dengan menekankan memakai dua penguat/ taukid dengan lam qosam dan inna faedah taukid.
Tenanglah muhammad meski mereka tidak percaya padamu, tapi AKU (Allah) percaya bahwa engkau nabi.
dengan demikian Muhammad SAW mendapat kesaksian langsung dari Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H