Mohon tunggu...
Lilis Pangesti
Lilis Pangesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mhasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Reformasi Birokrasi Indonesia

24 Oktober 2024   08:45 Diperbarui: 24 Oktober 2024   08:46 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Birokrasi berfungsi sebagai alat untuk menjalankan kebijakan publik. Tujuannya adalah melayani negara dan seluruh rakyat Indonesia, sehingga siapa pun yang berkuasa, birokrat dan birokrasi seharusnya tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Namun, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi mengalami krisis, yang sering ditunjukkan melalui demonstrasi. Masyarakat menilai birokrasi bersifat kaku dan berbelit-belit.

Dalam pelaksanaan pelayanan publik, fokus yang terlalu kuat pada kekuasaan telah membuat birokrasi semakin menjauh dari misinya sebagai pelayan masyarakat. Birokrat dan pejabat lebih cenderung melihat diri mereka sebagai penguasa daripada pelayan, sehingga dalam penyelenggaraan pelayanan publik, mereka sering mengabaikan aspirasi dan kepentingan masyarakat.

Selama ini, banyak birokrat yang masih bersikap tradisional dan bahkan cenderung feodal. Budaya feodal ini menciptakan nepotisme, di mana kepentingan masyarakat yang seharusnya diberikan secara adil dan merata malah tergeser oleh faktor kedekatan atau hubungan keluarga. Akibatnya, hanya mereka yang memiliki akses kedekatan yang mendapatkan posisi atau layanan optimal dari pemerintah.

Reformasi birokrasi yang telah dilaksanakan di Indonesia adalah langkah awal untuk memperbaiki birokrasi, baik dari aspek kelembagaan, sumber daya manusia, maupun tata kelola. Meskipun terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaannya, baik dari faktor internal birokrasi maupun eksternal, hal ini wajar sebagai bagian dari proses perubahan, mengingat Indonesia masih merupakan negara berkembang yang biasanya menghadapi hambatan menuju modernisasi.

Hambatan tersebut bukan berarti reformasi birokrasi yang sedang berlangsung gagal. Justru, hambatan ini membuka peluang untuk perubahan yang lebih besar, seperti penerapan e-government sebagai upaya penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik. Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efektif dan efisien dengan memperbaiki sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah pusat maupun daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun