Mohon tunggu...
Lilis Cahyati
Lilis Cahyati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bersilaturahmi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pilar Memintarkan Rasa

30 November 2022   14:56 Diperbarui: 30 November 2022   15:20 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilar Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani diabadikan oleh pemerintah menjadi Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Geliat Hardiknas menjadi hari khusus bagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek RI sebagai pelaksana dan pengayom program-program pendidikan Nasional.

Nampak benang kusut dalam dunia pendidikan terasa menjadi cermin bahwa negara ini harus siap untuk menjadi pintar dan memintarkan rakyatnya. Ini bukan fenomena. Tentu hampir sama seperti hari ulang tahun, kita, atau bahkan bangsa Indonesia, selalu punya harapan serta pemaknaan yang berbeda di tiap perayaannya. Harapannya, sih, agar pendidikan Indonesia jadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Bagi sosok seorang Ekas misalnya. Siswa sekaligus ketua OSIS SMAN 2 Telukjambe Timur Kabupaten Karawang, mengatakan bahwa Hardiknas dijadikan sebagai hari untuk memaknai kembali arti pendidikan. Bukan semata-mata untuk meraih nilai yang bagus. Tapi bagaimana agar ilmu yang kita dapat bisa berguna bagi masyarakat dan masa depan bangsa.

Memang pendidikan itu bukan hanya mengedepankan nilai keilmuan saja. Tapi juga pendidikan mental, moral, dan pendidikan kehidupan. Jadi bagaimana meningkatkan kualitas siswa lewat pendidikan karakter. Apalagi di era pembelajaran berfokus pada siswa, di masa sekarang ini, kita harus mampu memanfaatkan teknologi yang memudahkan siswa untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber, tersedianya kuota adalah alat peraga yang memadai.

Shana kelas XI SMAN 2 TELUKJAMBE TIMUR KARAWANG, yang juga merupakan ketua FPSH atau Ketua Forum Pelajar Sadar Hukum dan HAM, menyampaikan bahwa, "Bagaimana kita sebagai pelajar ini bisa memanfaatkan hari pendidikan untuk me-review atau mengevaluasi kegiatan berpendidikan kita selama ini."

Nah, dengan visi di awal, pendidikan itu sendiri, bertumpu ketiga pilar. Baik siswa maupun guru, atau pegiat pendidikan lainnya supaya tetap pada tujuan pendidikan yang sebenarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun