Mohon tunggu...
Lilis Cahyati
Lilis Cahyati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bersilaturahmi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Degradasi Moral Remaja dalam Globalisasi

29 Agustus 2022   16:00 Diperbarui: 29 Agustus 2022   16:12 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Derasnya permasalahan yang dihadapi bangsa harus mampu dijelaskan oleh guru kepada para siswa tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik dan penanganan yang dapat dilakukan sebagai anak bangsa Indonesia.

Siswa dalam usia remaja (SMA) diharapkan mampu belajar dan menciptakan rasa cinta tanah air yang dicerminkan melalui perilaku yang baik sebagai pelajar.

Remaja sebagai individu yang sedang berkembangan dengan emosi yang labil, harus mampu belajar dan mencari jati diri yang baik sehingga mampu berguna bagi bangsa dan dirinya sendiri. Guru yang mengajar siswa pada usia remaja, harus mampu menyiapkan berbagai alasan dan cara untuk membantu siswa mengatasi degradasi moral.

Degradasi moral berarti kemunduran atau kemerosotan moral.

Globalisasi sebagai era yang memungkinkan setiap individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi dimanapun dan kapanpun melalui media elektronik maupun cetak, dapat menimbulkan berbagai dampak segi positif dan negatif. Salah satu dampak yang menimbulkan efek negatif adanya degradasi moral remaja. 

Banyaknya informasi yang mampu diterima, jika yang menerima tidak memiliki benteng diri yang baik akan salah mengambil sikap sehingga dapat menimbulkan degradasi moral.

Globalisasi sebagai dampak dari perkembangan jaman, harus mampu di jembatani sebagai salah satu cara untuk memajukan peradaban. Manusia sendiri yang mampu melakukannya. 

Adapun cara yang dapat dilakukannya dengan menyaring segala hal yang diterima, jadi jangan menelan mentah-mentah informasi yang diterima. Informasi yang diterima harus mampu diolah dan dipilah mana yang harus disingkirkan dan mana yang dapat diteruskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun