Mohon tunggu...
Lilis marlina
Lilis marlina Mohon Tunggu... Guru - mahasiswi

lilis marlina, T20185054, Piaud 2

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menganalisis Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Ilmuwan

15 Desember 2019   12:30 Diperbarui: 15 Desember 2019   12:33 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. bebas nilai dalam   ilmu pengetahuan Bebas nilai berarti semua kegiatan yang terkait dengan penyelidikan ilmiah harus disandarkan pada hakikat ilmu itu sendiri. Tuntunan dasarnya adalah agar ilmu pengetahuan dikembangkan hanya demi pengetahuan, tidak boleh dikembangkan dengan didasarkan pada pertimbangan lain diluar ilmu pengetahuan. Ilmu penetahuan tidak boleh terpengaruh oleh nilai-nilai yang letaknya diluar ilmu pengetahuan, hal ini dapat juga diungkapkan dengan rumusan singkat bahwa ilmu pengetahuan itu seharusnya bebas.

2. nilai subjectif dan nilai objektif Objektif adalah hal-hal yang bisa diukur yang ada diluar pikiran atau persepsi manusia sedangkan subjektif adalah fakta yang ada dipikiran manusia sebagai persepsi, keyakinan, dan perasaan. Jadi pandangan objektif akan cenderung bebas nilai sedangkan subjektif sebaliknya., nilai subjektif, apabila subjek berperan dalam memberi penilaian, kesadaran manusia menjadi tolak ukur penilaian. Dengan demikian nilai subjektif selalu memperhatikan berbagai pandangan yang memiliki akal budi manusia, seperti perasaan yang akan mengasah kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang.

3. etika keilmuan Arti etika keilmuan. Istilah etikan dari bahasa Yunani etos yang berati baik, berbudaya, atau beradat. Jadi etika keilmuan mengandaikan adanya tatanan nilai-nilai kebaikan (etis) dalam keilmuan, baik dalam mengusahakan ilmu maupun dalam menerapkan ilmu bagi kepentingan manusia. Ilmuan dan keilmuan, karenanya, perlu didasarkan pada sebuah sikap kesadaran etis yang kuat.

4. tanggung jawab ilmuan , keinsafan etis dan kewajiban etis Berbicara tentang tanggung jawab ilmuan tentu lebih banyak berkaitan dengan aksiologi, bukan dalam epistimologi semata. Adapun kutub berkenaan dengan aksiologi, pertama yang berpandangan bahwa seorang ilmuanharus netral, tidak sedangkan secara etis, manusia ilmuan dituntut melalui ilmu pengetahuan untuk menghantarkan kepada tujuan hakiki yaitu memajukan keselamatan manusia dan mewujudkan manusia sebagaimana seharusnya ada. Kearah inilah harapan dunia dewasa ini karena kalau tidak maka kehancuran manusia di lambang pintu ikut bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun