Mohon tunggu...
LILIS ROSLISNAWATI
LILIS ROSLISNAWATI Mohon Tunggu... Guru - GURU

menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Growth Mindset pada Guru

28 Januari 2023   17:32 Diperbarui: 28 Januari 2023   17:33 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Growth mindset merupakan pola berpikir yang mengantarkan diri seseorang senantiasa berkembang lebih maju. Growth mindset pada guru dapat diartikan sebagai paradigma seorang guru yang memiliki keyakinan dan kesadaran bahwa kompetensi diri dan muridnya harus tumbuh dan berkembang melalui pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan. 

Dengan growth mindset seorang guru senantiasa meningkatkan kemampuannya sehingga pelayanan pendidikan dan pengajaran yang diberikan meningkat pula.

Growth mindset harus dimiliki oleh setiap guru. Dengan growth mindset seorang guru dapat melatih keterampilan dasar dan juga menumbuhkan potensi yang dimiliki sehingga ia dapat menjadi pribadi unggul yang dapat memberikan kemanfaatan dan kebermaknaan untuk murid-muridnya. 

Dengan growth mindset guru akan senantiasa belajar dan mempelajari perubahan sehingga akan senantiasa mengambil pelajaran dari perubahan yang ada sehingga pada akhirnya akan menjadi pribadi yang maju dan unggul. Sebaliknya ketika seorang guru hanya berpikir stagnan (berdiam) maka  ia akan mengalami ketertinggalan bahkan kegagalan. 

Ketika seorang guru gagal maka murid pun akan gagal dalam pendidikannya sehingga dapat berdampak pada kemunduran kompetensi generasi di tengah kemajuan zaman.

Pola pikir bertumbuh (growth mindset) tentu memerlukan pupuk dan perawatan yang baik agar terjaga kesuburannya. Hal ini dapat dimaknai bahwa growth mindset tidak hanya terbatas di alam pikir atau angan-angan saja tetapi lebih pada aksi nyata yang akan dilakukan sehingga dari aksi nyata tersebut akan menjadi pelajaran yang membantunya terus berkembang. 

Growth mindset pada guru harus didasari kesadaran diri dengan melakukan hal-hal yang dapat menunjang terlatihnya kompetensi mereka sehingga berdampak pada perkembangan potensi murid secara optimal. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan agar guru memiliki growth mindset yang mengejawantah adalah sebagai berikut:

  • Menjadi Pembelajar dan Pemelajar Sepanjang Hayat

Belajar merupakan kegiatan untuk menambah pengetahuan atau keterampilan sehingga terjadi perubahan pengetahuan, sikap atau tingkah laku. 

Pembelajar merupakan orang yang membelajarkan orang lain agar orang tersebut berubah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditentukan. 

Pembelajar dapat diartikan pula sebagai orang yang membelajarkan orang lain atau lebih dikenal dengan guru. Sedangkan pemelajar merupakan orang yang belajar atau dengan kata lain pemelajar adalah murid.

Seorang guru yang menjadi pembelajar sepanjang hayat berarti ia mendedikasikan dirinya dengan sepenuh hati sebagai pembelajar yang membelajarkan dengan pola dinamis mengikuti  perkembangan zaman dan kebutuhan murid. Hal tersebut ia lakukan sepanjang waktu selama memiliki kesempatan menjadi pembelajar. 

Seorang guru yang menjadi pemelajar ia akan senantiasa belajar menambah ilmu pengetahuan dan menggali kompetensi diri sepanjang waktu selama ia memiliki kesempatan untuk belajar. Ia akan berpikir bahwa guru harus senantiasa menambah wawasan dari manapun, kapanpun, dari siapapun, dan dari media apapun atas dasar kesadaran diri bahwa belajar itu penting dan bermanfaat untuk dirinya.

Seorang guru yang menjadi pembelajar dan pemelajar sepanjang hayat berarti bahwa ia akan mendedikasikan waktunya untuk senantiasa belajar dan membelajarkan murid dengan berpandu pada hasil belajarnya yang tiada terputus mengikuti perkembangan zaman yang senantiasa terus berubah dan terus menyempurnakannya. 

Dari guru yang totalitas menjadi pembelajar dan pemelajar maka akan tumbuh growth mindset dalam dirinya untuk senantiasa memperbaiki diri demi kemanfaatan untuk banyak orang, salah satunya untuk murid-muridnya.

  • Mengaplikasikan Hasil Belajar

Belajar yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk menambah kapasitas diri agar ia menjadi individu yang kompeten. Kompetensi ini dapat dilihat ketika orang yang belajar tersebut melakukan aksi nyata dari hasil belajarnya. 

Belajar hanya untuk menambah pengetahuan tanpa ada aksi dari pengetahuan yang didapat maka itu akan menjadi hal yang sia-sia belaka. Tetapi ketika pengetahuan diaktualisasikan dalam aksi maka hal tersebut akan membawa perubahan lebih baik bagi diri dan orang sekitarnya. 

Situasi ini dapat dianalogikan pada seseorang manusia yang akan pergi ke dalam goa dengan menggunakan lampu senter. Ketika lampu senter tersebut hanya dibawa, tidak digunakan sebagai penerang maka lampu senter yang dimilikinya tersebut akan sia-sia tidak memberikan manfaat sehingga pemiliknya tetap berada dalam berada kegelapan dan stagnan dalam posisi yang sama. 

Berkaca dari hal tersebut maka belajar sampai beraksi inilah yang akan dirasakan benar dampak atau manfaatnya. Oleh karena itu ilmu yang didapatkan dari belajar sudah seyogyanya diamalkan atau diterapkan sesuai dengan peruntukkannya agar bermanfaat. 

Dengan mengamalkan ilmu dari hasil belajar maka ia mengetahui sejauh mana kebermanfaatan ilmunya dan secara tidak langsung menumbuhkan growth mindset dalam pola pikirnya sehingga ia tidak akan menghentikan mengamalkan ilmu yang dimilikinya.

Seorang guru dengan growth mindset-nya akan senantiasa mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dari hasil belajarnya untuk perbaikan pembelajaran.

  • Tangguh

Kegagalan adalah resiko dari sebuah usaha. Orang yang kalah ketika gagal maka usahanya akan terhenti dan tidak akan bertemu dengan kemenangan sampai kapanpun. 

Sebaliknya orang yang bersahabat dengan kegagalan dan menjadikan kegagalan sebagai pelajaran berharga maka ia menjadi pribadi tangguh yang pantang menyerah. 

Pribadi tangguh akan memiliki pola pikir maju (growth mindset) karena ia tidak akan putus asa dengan kegagalan yang dialami tetapi ia akan menjadikan kegagalan sebagai suatu proses untuk tumbuh menjadi lebih baik.

Seorang guru yang tangguh tidak akan mudah menyerah ketika menemukan murid-muridnya gagal dalam belajar. Tetapi ia akan berpikir lebih jauh untuk berupaya mengembangkan potensi-potensi muridnya dengan segala kemampuan yang dimiliki tanpa putus asa.

  • Percaya Diri

Percaya diri merupakan sifat percaya akan kemampuan diri. Percaya diri menjadi modal bagi seseorang untuk dapat mengaktualisasikan kemampuan diri. 

Ketika kemampuan diri sudah teraktualisasi maka dampaknya akan terlihat dan dapat diukur. Dari pengukuran ini ia dapat meninjau sejauh mana kemampuannya serta akan berpikir bahwa ia bisa menjadi lebih baik dari apa yang sudah dilakukan. 

Dari kepercayaan diri ini maka ia akan senantiasa ingin memperbaiki diri sehingga pola pikir bertumbuhnya (growth mindset) akan terus terlatih. Seorang guru dengan kepercayaan dirinya akan senantiasa mengembangkan kemampuan yang dimiliki karena ia akan merasa bahwa dirinya mampu untuk menjadi lebih baik lagi dalam mengembangkan kemampuan sehingga dapat menumbuhkan potensi murid-muridnya secara optimal

  • Menghargai dan Mengutamakan Proses

Sebuah proses merupakan rentang kegiatan atau peristiwa yang menjadi perjalanan sebuah upaya atau usaha. Setiap orang yang memiliki growth mindset maka ia akan menjadikan proses sebagai sebuah pembelajaran dan tidak memperhitungkan sukses atau gagal. Ia akan berusaha semaksimal mungkin mengerahkan kemampuannya untuk mampu berproses semaksimal yang ia mampu dan hasil akan dijadikannya sebagai sebuah bonus. Pola pikir bertumbuh (growth mindset) akan menghargai bahwa proses lah yang akan menjadikan sebuah usaha atau upaya menjadi bermakna. Seorang guru yang memiliki pola pikir growth mindset akan menjadikan proses pembelajaran sebagai sebuah upaya membimbing atau memfasilitasi murid agar potensi murid-muridnya tersebut dapat berkembang dengan optimal.

  • Keluar dari Zona Nyaman

Ketika seseorang merasakan kenyamanan dalam suatu zona dan tidak merasakan tantangan yang datang maka ia akan menjadi individu yang stagnan dalam kondisi yang semakin hari semakin mengalami kemunduran. Keluar dari zona nyaman memang mudah terucap tetapi sulit untuk diwujudkan. Sebagian besar orang membutuhkan stimulus keras agar mau keluar dari zona nyaman. Mungkin sebagian orang membutuhkan paksaan agar mau keluar dari zona nyaman sampai mereka terbiasa dalam zona baru yang penuh tantangan. Apapun stimulus yang mempengaruhi seseorang untuk keluar dari zona nyaman tentu harus disikapi dengan kepala dingin agar seiring dengan waktu zona barunya menjadi bersahabat dengannya. Demikian halnya dengan guru. Ketika guru distimulus oleh pemerintah untuk keluar dari zona nyaman, maka sambut zona tantangannya yang baru sebagai pembelajaran yang akan menjadi kebiasaan dan diharapkan berujung menjadi budaya yang positif. Guru dengan growth mindset akan menjadikan peluang untuk keluar dari zona nyaman sebagai upaya pengembangan diri sehingga dirinya akan senantiasa berada dalam situasi penuh tantangan yang pada akhirnya akan berdampak pada kemampuannnya yang menjadi lebih terampil (kompeten).

  • Senantiasa merasa tidak sempurna

Guru akan senantiasa belajar ketika ia merasa bahwa dirinya belum sempurna. Ia akan menyadari ketidaksempurnaannya tersebut dengan belajar dimanapun, dari siapapun, dan dari media apapun. Semangat belajar guru yang memiliki growth mindset akan senantiasa ada dalam dirinya atas dasar kesadaran diri bahwa dirinya selalu tidak sempurna dan berusaha untuk bisa menyempurnakan. Demikian halnya ketika dalam pelaksanaan pembelajaran, guru dengan growth mindset memberikan fasilitasi untuk setiap kegiatan belajar murid. Ia akan berpikir untuk menemukan kekurangannya dan berusaha untuk memperbaiki kekurangan tersebut sehingga fasilitasi yang diberikan terus berkembang lebih optimal. Hal tersebut tentunya berdampak pada upaya yang dilakukan dalam penumbuhan kompetensi murid yang senantiasa terus diperbaiki untuk kemajuan muridnya tersebut.

Ketujuh hal tersebut di atas tentu membutuhkan sebuah pemikiran yang berujung pada tumbuhnya kesadaran diri akan pentingnya growth mindset pada seorang guru. Karena growth mindset sejatinya memberi dampak signifikan bagi kemajuan pendidikan yang ditandai dengan murid-murid yang kompeten sesuai potensinya. Guru dengan growth mindset akan mengaktualisasikan kompetensinya dalam gerakan-gerakan perubahan sehingga mendorong perubahan positif dalam pendidikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun