Mohon tunggu...
Lilin Rofiqotul
Lilin Rofiqotul Mohon Tunggu... Administrasi - Putri kelahiran banyuwangi

Lilin Rofiqotul ilmi mahasiswa tadris matematika angkatan 2017

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Peer Education" sebagai Upaya Pencegahan HIV/AIDS

29 April 2018   07:46 Diperbarui: 29 April 2018   09:40 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kita dengar dari masyarakat bahwa HIV/AIDS itu merupakan penyakit yang mematikan dan belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini, yap anggapan masyarakat ini tidak sepenuhnya salah, tetapi ada beberapa hal yang belum diketahui oleh masyarakat luas, mereka menyamakan HIV dan  AIDS.

Padahal sebenarnya HIV kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus itu adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia, AIDS kepanjangan dari Acquired Immunodeficiency syndrome merupakan kumpulan dari berbagai penyakit yang muncul ketika kekebalan tubuh melemah. Jadi HIV itu virusnya dan AIDS adalah penyakitnya.

Banyak sekali kasus HIV/AIDS yang terjadi akhir akhir ini, mirisnya hal semacam ini dialami oleh remaja berusia sekolah. Tentunya hal ini harus diatasi, khususnya kepada para remaja yang merupakan masa depan bangsa, Remaja merupakan usia perkembangan antara masa anak anak dan masa dewasa, di rentang usia ini seseorang memiliki rasa ingin tahu yang besar mengenai diri dan lingkungan sekitarnya, kemudian dengan alasan tersebut mereka melakukan beberapa hal untuk memenuhi rasa ingin tahunya.

Terdapat beberapa kemungkinan dalam usia remaja, kemungkinan pertama mereka tumbuh secara positif, memiliki prestasi, dan menjadi dewasa yang baik. Kemungkinan kedua mereka tumbuh secara negative dan mengaktualisasikan rasa ingin tahunya melalui perbuatan menyimpang.

Untuk meminimalisir penyimpangan perilaku remaja, selain melibatkan Konselor atau Guru Bimbingan KOnseling juga bisa melibatkan teman sebaya, atau biasa disebut dengan peer education (pendidikan teman sebaya).

Dalam upaya kampanye pencegahan HIV / AIDS di sekolah, satu peer educator dapat menangani kelompok yang berisikan beberapa anak, peer educator sebagai jembatan komunikasi antara siswa dan konselor, syaratnya seorang peer educator harus mengetahui dan paham benar tentang bidang yang dibahas dengan cara mendatangkan pemateri untuk kajian, workshop atau seminar. Dengan adanya tambahan materi seperti ini dapat membantu siswa untuk mengetahui lebih dalam HIV / AIDS.

Kegiatan yang dilakukan oleh peer educator sebagai upaya pencegahan HIV / AIDS adalah sebagai berikut :

  • Memberikan pengetahuan dasar kepada siswa mengenai apa, mengapa bisa terkena, dan bagaimana HIV / AIDS.
  • Mengadakan penyuluhan bersama dengan tim KPA ( Komisi Penanggulangan AIDS)
  • Mengajak para siswa untuk tidak mendiskriminasi pengidap AIDS, karena yang harus kita jauhi penyakitnya bukan orangnya

Dengan adanya kegiatan di atas, diharapkan para siswa

  • Para remaja mengetahui dengan benar mengenai apa , mengapa, dan bagaimana HIV / AIDS
  • Menjaga diri dan orang lain agar tidak tertular HIV
  • Tidak ada diskriminasi terhadap pengidap HIV / AIDS
  • Tidak ada kematian yang berhubungan dengan HIV
  • Mereka yang tertular akan memeriksakan dirinya untuk mendapatkan pertolongan
  • Mereka yang tertular akan menjaga diri agar tidak menularkannya kepada orang lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun