"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."
Seorang ayah yang penuh kasih tahu kapan harus memeluk dan kapan harus menegur anaknya demi kebaikan sang anak. Tuhan adalah seperti itu---Ia hadir bersama kita di lembah tergelap, tetapi juga menggunakan "gada dan tongkat"-Nya untuk menjaga kita tetap di jalur yang benar.
Langkah praktis: Terimalah koreksi sebagai tanda cinta. Tuhan tidak pernah berniat menjatuhkan kita, melainkan membentuk kita menjadi lebih baik.
4. Tuhan Memberikan Hasil Terbaik pada Akhirnya
"Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah."
Hidup ini seperti menanam pohon. Kita mungkin harus menunggu lama, melalui musim kering dan badai, tetapi pada akhirnya buahnya akan matang, manis, dan melimpah. Tuhan tahu bagaimana memberikan hasil terbaik bahkan di tengah situasi yang tampak mustahil.
Langkah praktis: Percayalah pada proses. Ketika kita tetap setia dan bersandar pada Tuhan, akhir dari perjalanan itu akan membawa kepuasan dan kebahagiaan yang tak terduga.
Kesimpulan
Apa pun badai yang kita alami, ingatlah bahwa Tuhan adalah Gembala kita. Seperti seorang seniman yang mengubah kanvas kosong menjadi mahakarya, Tuhan sedang melukis kisah hidup kita dengan kebajikan dan kemurahan.
"Hidup bukan tentang menghindari badai, melainkan belajar menari di tengah hujan dengan keyakinan bahwa Sang Pelangi menunggu di ujungnya."
By lilinkecil_net