Mohon tunggu...
Lilin kecil
Lilin kecil Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi renungan

Kontemplasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Ujian Datang dari Tuhan?

13 Oktober 2024   17:16 Diperbarui: 13 Oktober 2024   17:18 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ujian Dari Tuhan? Sumber : sosmed @lilinkecil_net

1. Evaluasi, apakah kejadian ujian/pencobaan tersebut adalah sebab akibat langsung dari perbuatan kita sebelumnya atau hal eksternal (orang lain/hukum alam).

Evaluasi ini penting untuk membedakan apakah disebabkan oleh internal (diri sendiri) atau ekternal (orang lain/hukum alam). Karena apabila internal maka solusi dan hikmahnya lebih mudah, karena saat kita menyadari itu kesalahan kita, adalah pilihan kita untuk memperbaiki dan mencegahnya berulang kembali kedepan.

2. Solusi, apa yang bisa kita lakukan untuk melewatinya dengan baik? Bukan dengan hal-hal tidak benar yang malah mendatangkan ujian/pencobaan baru kedepannya.

3. Hikmah, apa yang kita dapatkan/pelajari dari ujian/pencobaan ini? Hikmah berguna baik untuk pencegahan di masa depan, maupun bahan untuk menghadapi ujian berikutnya.

Ujian berikutnya? Waduh :(

Ya begitulah, sederhananya ujian/pencobaan adalah bagian dari kehidupan.

Untuk meringankan ujian/pencobaan yang datang, kita dapat mengubah definisi dan cara pandang kita.

Bila kita memandang ujian seperti momok yang negatif/penderitaan dst, maka itulah yang terjadi, kita menderita beneran, akhirnya merespon dengan buruk dan hasilnya malah "tinggal kelas" alias makin ga selesai-selesai dan mengulang terus ujian yang sama.

Bila kita memandang ujian adalah kesempatan untuk naik kelas, maka kita akan dengan senang hati bersiap, belajar darinya, merespon dengan baik dan mendapatkan hadiah "naik kelas" setelahnya

Memang setelah naik kelas, akan ada ujian lain lagi, tetapi karena sudah beda kelas, maka pelajaran, cara menghadapi dll sudah berbeda = menjadi pengalaman baru yang memperkaya diri dan hidup kita.

Dengan terus naik kelas, pada saatnya nanti mungkin saja kita bisa mencapai "kelulusan" = tercerahkan, dimana ujian/pencobaan definisi manusia, bukan lagi ujian/pencobaan bagi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun