Mohon tunggu...
Lilin kecil
Lilin kecil Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi renungan

Kontemplasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kekuatan Afirmasi

28 Juli 2024   17:46 Diperbarui: 28 Juli 2024   17:47 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Mazmur 3 ini menarik perhatian, Raja Daud luar biasa, mau menghadapi musuh saja masih nyanyi dulu, hahaha. Benar-benar teladan untuk bersukacita dalam segala sesuatu :)

Mazmur 3 ini lebih seperti curhatan Daud kepada Tuhan + afirmasi (kalimat peneguhan) yang dia lakukan untuk memperkuat iman dia sendiri.

Banyak orang yang berusaha mengoyahkan iman Daud, tetapi Daud menangkis pengaruh orang lain tersebut dengan melakukan afirmasi bahwa Tuhan adalah perisai yang melindungi dan menopang dia, bahwa dari Tuhanlah pertolongan itu dating.

Daud juga mengatakan bahwa Tuhan selalu menjawab seruan dia, hal ini tentu dia ketahui melalui pengalaman dia sebelumnya. Disanalah pentingnya saat teduh bersama Tuhan, karena dari sanalah terjadi komunikasi 2 arah antara Tuhan dan kita.

Ayat 6 sekali lagi afirmasi kepada diri sendiri untuk tidak menjadi takut, yang berikutnya diikuti dengan permintaan tolong kepada Tuhan.

Daud mengajarkan kepada kita bahwa curhat kepada Tuhan itu boleh-boleh saja, bahkan sangat dianjurkan, karena dari Tuhanlah solusi/pertolongan itu akan datang.

Selain itu Daud juga mengajarkan kita untuk mempraktekkan afirmasi-afirmasi positif untuk mengurangi rasa takut, kuatir (perasaan-perasaan negatif), dan membangun kepercayaan diri serta iman kepada Tuhan.

Bisa dikatakan sebagian besar Mazmur memang isinya 2 ini, curhatan dan afirmasi.

Afirmasi sendiri sudah banyak dipakai di bidang psikologi modern saat ini, afirmasi adalah kalimat/kata2 positif yang kita ulang-ulang untuk diperkatakan kepada diri kita sendiri, sehingga masuk ke alam bawah sadar kita secara tidak sadar dan kita menjadi menyakini afirmasi tersebut = menjadi kenyataan beneran.

Di masa kini, biasanya orang menghafal firman Tuhan, mengingat dan memperkatakannya saat diperlukan untuk menghadapi tantangan. Ini juga salah satu bentuk praktek afirmasi, bedanya afirmasi yang kita dapatkan dari pengalaman hidup bersama Tuhan (contoh kita pernah rasakan sendiri perlindungan Tuhan di masa lalu), akan melipatgandakan kekuatan afirmasi tersebut, karena kali ini bukan hanya kata Alkitab saja, tapi kita sendiri yang pernah mengalaminya.

"Memperkatakan firman Tuhan sesuai dengan kondisi yang kita hadapi = afirmasi terbaik untuk melipatgandakan kekuatan kita dalam menghadapi tantangan hidup"

by sosmed @lilinkecil_net

Bacaan :

Mazmur 3

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun