Mohon tunggu...
Insulin TeaterLilin
Insulin TeaterLilin Mohon Tunggu... -

kegelisahan sana sini harus bisa ditularkan, minimal dengan tulisan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cikal Bakal

2 Januari 2012   08:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:27 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya : Hugo Gian

Jalanan tergenang. Banjir?

Bukan!

Hanya titik air hujan yang tergenang tanpa sebuah pembuangan.

Andaikan itu otak pemuda.

Sesuatu yang tidak mampu menyebabkan ide jadi nyata

Tembok-tembok terkelupas. Rusak?

Bukan memang!

Mereka saling mendesak sehingga menyebabkan keretakan diri

Andaikan itu otak pemuda

Rusak dan rusak karena tak tersusun rapi jajaran konsepnya

Bapak-bapak tersenyum hangat. Gaji tinggi?

Bukan jika seperti itu!

Kedekatan dengan orang ain membersitkan suatu simbol ikhlas dalam urat tubuh

Andaikan itu otak pemuda

Memang kemungkinan besar harus seperti itu.

Corak corai ragam warna gemerlapan dunia. Pencitraan diri?

Bukan, apalagi ini!

Sebatas glamorisasi tanpa disangga tulang belakang.

Andaikan itu otak pemuda

Sekali dihentak, rapuh dan rontok jatuh tak tersangga

Pojok-pojok ruang publik yang ramai. Tuntutan?

Bukan layaknya!

Dilihat baik, itu memang sebuah keharusan akan sumbang silih yang diberikan.

Andaikan otak pemuda

Kebanyakan dituntut, seharusnya sumbang silih, tapi kecil ration bertindak.

Bukan!

Bukan memang!

Bukan jika seperti itu!!

Bukan apalagi ini!!

Bukan layaknya!!

Bukan, bukan dan BUKAN!!!

Tidak harus seperti Pram

Tidak pasti serupa Chairil Anwar

Atau seindah burung merak.

Pemuda memang harus bertingkah seperti pemuda.

Pemuda yang berbangga jika mati nanti

Namanya akan menyeruak dari lubang kubur

Berganti gelar menjadi pahlawan

Ya, itu pemuda

Pemuda sepanjang masa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun