Karya : Hugo Gian
Jalanan tergenang. Banjir?
Bukan!
Hanya titik air hujan yang tergenang tanpa sebuah pembuangan.
Andaikan itu otak pemuda.
Sesuatu yang tidak mampu menyebabkan ide jadi nyata
Tembok-tembok terkelupas. Rusak?
Bukan memang!
Mereka saling mendesak sehingga menyebabkan keretakan diri
Andaikan itu otak pemuda
Rusak dan rusak karena tak tersusun rapi jajaran konsepnya
Bapak-bapak tersenyum hangat. Gaji tinggi?
Bukan jika seperti itu!
Kedekatan dengan orang ain membersitkan suatu simbol ikhlas dalam urat tubuh
Andaikan itu otak pemuda
Memang kemungkinan besar harus seperti itu.
Corak corai ragam warna gemerlapan dunia. Pencitraan diri?
Bukan, apalagi ini!
Sebatas glamorisasi tanpa disangga tulang belakang.
Andaikan itu otak pemuda
Sekali dihentak, rapuh dan rontok jatuh tak tersangga
Pojok-pojok ruang publik yang ramai. Tuntutan?
Bukan layaknya!
Dilihat baik, itu memang sebuah keharusan akan sumbang silih yang diberikan.
Andaikan otak pemuda
Kebanyakan dituntut, seharusnya sumbang silih, tapi kecil ration bertindak.
Bukan!
Bukan memang!
Bukan jika seperti itu!!
Bukan apalagi ini!!
Bukan layaknya!!
Bukan, bukan dan BUKAN!!!
Tidak harus seperti Pram
Tidak pasti serupa Chairil Anwar
Atau seindah burung merak.
Pemuda memang harus bertingkah seperti pemuda.
Pemuda yang berbangga jika mati nanti
Namanya akan menyeruak dari lubang kubur
Berganti gelar menjadi pahlawan
Ya, itu pemuda
Pemuda sepanjang masa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H