"Jadi nanti intinya kami menangani itu kita pilih-pilih yang urgent dan mendesak. Karena dampaknya itu memang langsung ke masyarakat," bebernya kembali.
Dirinya juga, mengklaim saat ini bidang SDA DPUPR Blora sudah ada data untuk pemetaannya.
"Pada dasarnya kita berdasarkan pengalaman. Dan data-data kebencanaan memang sudah jadi. Pada prinsipnya itu memang sudah antri untuk butuh penanganan dan memang keterbatasan alokasi anggaran kami. Maka kami tetap optimalkan serta kami tetap berusaha bersinergi dengan pemerintah pusat juga. Harapannya nanti bisa tertangani secara optimal," terangnya.
Di kesempatan yang sama, Sekertaris DPUPR Kabupaten Blora, Al Hudda, menjelaskan  bahwa, 500 unit bronjong kawat tersebut, tak menampik jika rencana penggunaannya sudah ada, terutama untuk DAS Lusi.
"Kita juga perlu persiapan. Kemarau tahun ini kan agak ekstrim dan panjang. Biasanya kalau habis kemarau panjang, terus nanti tiba musim hujan, maka longsor itu hampir sering terjadi dan bahkan waktu hujan di periode pertama. Ini pasti banyak mengakibatkan longsor dan banjir. Itu nanti kita juga siap-siap untuk hal tersebut," tandasnya.
Ia, pun menceritakan kembali bahwasanya terkait penanggulangan longsor dan banjir di musim hujan periode pertama nantinya, dan untuk mewaspadai bencana. Dirinya , perlu mitigasi bencana dan nanti dari bidang SDA PUPR Blora akan memetakan titik-titik yang rawan bencana.
"Kalau bencana, nanti tetap kolaborasi dari pemerintah pusat pasti dilakukan. Karena memang dari bencana tersebut yang terdampak adalah semuanya tidak terkecuali. Pengalaman tahun kemarin juga seperti itu," jelasnya.
Sementara itu, Kristanto petugas bahan banjiran BBWS Pemali Juwana menjelaskan, untuk bantuan bronjong kawat ini sesuai dengan permintaan dari PUPR Kabupaten Blora.
"Sebelumnya permintaan PUPR Blora sebanyak 750, tapi kita dari tim tehnis mengecek ke lapangan dulu, apakah sesuai dengan kondisi dilapangan apa tidak. Dan ternyata setelah kita cek tidak sepenuhnya kita turuti semua. Karena kita ada pertimbangan yang harus diutamakan terlebih dulu atau skala prioritas," terangnya.
Dia berharap, Blora harus siap selalu menghadapi bencana dan PUPR harus siap untuk antisipasi bencana.