Mohon tunggu...
Mat Tohek
Mat Tohek Mohon Tunggu... Jurnalis - Lingkar.co/sudutblora.id

Menulislah agar tak hilang dari peradaban sejarah manusia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Desa Plantungan Gelar Karnaval HUT RI ke-78, Bawa Berkah Pedagang Sempolan

1 September 2023   19:15 Diperbarui: 1 September 2023   19:39 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Blora- Jajanan sempolan mungkin sudah tidak asing lagi bagi pecinta kuliner. Makanan yang bertekstur kenyal dan dibalut kocokan telur, lalu digoreng itu rupanya cukup laris manis di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Seperti cerita salah satu penjual sempolan, yang diketahui bernama Yanto, warga dukuh plosorejo, yang sedang berjualan di gelaran karnaval Desa Plantungan, dalam rangka memperingati HUT RI Ke-78.

Menurutnya, sempolan bikinannya selalu laris manis, bahkan pelanggannya harus rela antre demi bisa menikmati kenyal gurihnya sempolan.

"kurang lebih, sudah lima tahun jualan sempolan, dan alhamdulillah selalu ramai," ucapnya. Kamis, (31/08/2023).

Lebih lanjut, setiap hari, dirinya mengaku bisa menjual ratusan tusuk sempolan. Satu tusuk sempolan dia hargai Rp 500 rupiah saja. Cukup murah untuk ukuran jajanan saat ini.

Sementara untuk bahan baku sempolan, dalam satu hari, dia membutuhkan beberapa kilogram tepung terigu dan kanji, telur 5 kilogram, dan minyak goreng. Dari bahan itu, dia bisa menghasilkan ratusan bahkan ribuan lebih tusuk sempolan.

Yanto, menunggu pembeli. (dokpri)
Yanto, menunggu pembeli. (dokpri)

"Mulai produksi jam 03.00 Wib pagi. Kalau jualan dari pagi hingga maksimal mau magrib. Omzet Rp300 ribu, sampai Rp500 ribu, sehari," ungkapnya.

Dari usahanya itu, Ia, mengaku bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak-anaknya.

Di lokasi jualannya saat momentum karnval ini, pembeli sempolan Yatno selalu datang silih berganti. Bahkan tidak jarang, pembelinya akan datang dua kali karena ketagihan dengan sempolan bikinannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun