Dalam tinta sejarah, umat Islam telah mengalami dua goncangan dahsyat. Kedua goncangan ini telah meruntuhkan kesatuan umat Islam dan mencerai-beraikan mereka.
Goncangan yang pertama, adalah dihapuskannya institusi khilafah secara de jure pada 3 Maret 1924 oleh agen inggris, Mustofa Kemal Attarturk. Dengan dihapuskannya khilafah, negeri-negeri muslim terpecah menjadi sekitar 50 negara bangsa (nation state). Kesatuan umat Islam disekat-sekat oleh negara bangsa ini. Sedikit demi sedikit ikatan aqidah dan ukhuwah Islam pun mulai luntur dengan adanya konsep nation state ini.
Goncangan dahsyat kedua yang menghancurkan umat Islam adalah didudukinya Palestina oleh zionis Israel pada 1948. Peristiwa ini dikenal dengan istilah nakba yang artinya bencana. Sekitar 700 ribu penduduk Palestina terusir dari pemukiman mereka karena serangan brutal zionis Israel. Sejak saat itu, Israel secara terus menerus mencaplok wilayah Palestina secara ilegal dan dengan cara-cara yang melanggar hukum internasional.
Serangan brutal Israel terhadap Palestina, masih terus berlangsung hingga saat ini. Ribuan nyawa telah menjadi korban dan berjatuhan. Hanya saja, bukannya memutus hubungan diplomasi dengan Israel, negara-negara muslim justru mesra menjalin hubungan kerjasama dengan negara penjajah ini. Bahkan, beberapa negara sudah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, semisal Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Sungguh miris, kondisi negeri-negeri muslim saat ini. Ketika negara-negara maju semacam Amerika dan Jerman memberikan dukungan terhadap pelanggaran HAM yang terus dilakukan oleh Israel, negeri-negeri muslim justru beretorika mengutuk kebiadaban bangsa Israel ini. Negeri-negeri muslim memiliki kekuatan militer yang kuat, sangat cukup untuk bisa mengalahkan Israel. Hanya saja, mereka enggan untuk menggerakkan pasukan mereka untuk melindungi saudara-saudara muslim di Palestina.
Sungguh Ironis, kondisi negeri-negeri muslim saat ini. Saat pejuang Palestina mempertahankan jiwa dan tanah mereka dengan senjata, justru mereka dituduh teroris. Padahal, teroris sejati adalah bangsa Israel itu sendiri. Tanpa mengindahkan hukum internasional, Israel telah sengaja membantai warga sipil dan menghancurkan fasilitas umum, termasuk rumah sakit dan sekolah di Gaza.
Sungguh mengerikan, ketika melalui lisan-lisan mereka, negeri-negeri muslim mendorong solusi dua negara. Sebab, dengan solusi two nations state ini, negeri-negeri muslim justru melegalkan penjajahan Israel selama ini.
Hanya saja, nubuwat kekalahan bangsa Israel ini pasti akan terjadi. Saat itu, Palestina akan terbebas dari kebrutalan bangsa Israel selama ini. Saat itu, batu pun akan menunjukkan tempat persembunyian bangsa teroris ini.
Hingga saat itu tiba, bersabarlah wahai saudara-saudaraku di Palestina. Jika saat itu tiba, tentara muslim akan berada di bawah satu panji untuk merebut kembali bumi para nabi ini.
Ya Rabb, lindungilah saudara kami di Palestina. Ya Rabb lindungilah saudara kami di belahan bumi yang sedang didholimi ini. Ya Rabb segerakanlah janjimu untuk menghadirkan pelindung bagi umat ini, yang dengannya akan menyatukan seluruh umat Islam yang ada di dunia. Yang dengannya akan menghancurkan ketakutan di hati akan musuh-musuh kami. Yang dengannya, musuh-musuh kami bergetar hanya sekedar mendengar namanya disebutkan.
Wallahu a'lam bish showab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H