Mohon tunggu...
Lilik Ummu Aulia
Lilik Ummu Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Creative Mommy

Learning by Writing

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Membersamai Ananda Mengenal Kefardhuan Berpuasa

15 April 2021   06:20 Diperbarui: 15 April 2021   07:00 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Setiap orang memiliki pandangan yang khas tentang Ramadan. Ada banyak hal berbeda yang dinantikan dan dirindukan oleh seseorang dalam setiap Ramadan.

Ada orang yang sangat merindukan berkumpulnya keluarga di saat-saat Ramadan. Sebab, selama ini ia hidup di perantauan. Sementara Ramadan adalah satu-satunya kesempatan yang bisa ia luangkan.

Adapula orang yang begitu menantikan suasana pengajian saat Ramadan. Berbagai majelis ilmu hadir hampir di setiap tempat ibadah umat Islam. Berbagai kebajikan diserukan. Amar ma'ruf nahi munkar pun disampaikan.

Selain itu, banyak juga orang yang menantikan untuk mendapatkan ampunan saat Ramadan tiba. Berharap dosa-dosa akan diikhlaskan dan dimaafkan. Baik dosa-dosa yang dilakukan kepada Allah maupun kepada anak adam. 

Sementara itu, banyak juga orang yang berlomba-lomba untuk menyajikan hidangan ta'jil dan berbuka bagi yang berpuasa dengan cuma-cuma. Mereka hanya mengharapkan pahala yang sama sebagaimana pahala orang yang berpuasa.

Terlebih, ada juga orang-orang yang hanya bisa menyambut Ramadhan dengan menampakkan rasa gembira saja. Pasalnya, ia tidak punya apapun selain kegembiraan yang bisa ia tunjukkan.

Bagi seorang ibu rumah tangga, hal yang paling dirindukan saat Ramadan tiba  adalah membersamai ananda merampungkan target-target amalannya. Meskipun sehari-hari juga membersamai mereka, akan tetapi suasana keimanan saat Ramadan sungguh terasa.

Bersemangatnya ananda ketika menyantap sahur bersama keluarga membuat kita sejenak lupa, betapa ngantuknya tadi ketika mempersiapkannya.  Senyum manisnya menjadi pelipur lara. Rasanya lega, si kecil sudah mulai belajar kefardhuan puasa.

Saat tengah hari menyapa. Apalagi ketika matahari begitu teriknya. Tak jarang mendengar tangisan ananda. Merengek agar segera diperbolehkan berbuka puasa. Sambil tersenyum, kita bisa menyampaikan pada ananda. Nak, bersabarlah sebentar lagi, tinggal sebentar lagi.

Saat-saat krusial di penghujung berbuka. Tangan ananda sudah tak sabar segera memasukkan makanan ke mulutnya. Tunggu sebentar nak. Belum waktunya tiba untuk berbuka. Sedikit lagi, tinggal satu menit lagi.

Ketika adzan berkumandang dengan eloknya. Nak, mari berbuka. Jangan lupa berdoa kepada Dzat yang telah memberikan kenikmatan kepada kita. Alhamdulillah puasa ananda hari ini bisa sempurna.

Membersamai ananda di masa kecilnya merupakan sesuatu yang istimewa. Apalagi kita, seorang ibu, yang mengajarkan kebaikan langsung kepadanya. Amalan kebaikan bimbingan kita kepada ananda, akan terus mengalir selama ananda mempraktekkan ajaran kita. Meskipun kita telah lama tiada.

Doa anak yang sholih dan doa anak yang sholihah itulah yang kita damba. Ketika semua amalan terputus, doa merekalah salah satunya yang bisa menjadi pelita di alam kubur kita. Ketika semua kerabat terlupa, bisa jadi hanya anak-anaklah yang masih mengingat kita. Karena telah terekam dalam benak dan memori mereka, saat-saat kecil ketika kita membersamai hari-hari mereka.

Mengajar kebaikan, keimanan dan ketakwaan kepada ananda di masa kecil ibarat mengukir di atas batu. Prosesnya menantang dan berliku. Tetapi ketika berhasil, gambaran ajaran kita akan menancap di benak dan tingkah laku mereka.

Semoga Ramadan yang penuh keberkahan ini, bisa berlanjut suasananya di sebelas bulan berikutnya. Semoga ibadah kita bersama ananda di bulan Ramadan ini bisa menghapus dosa-doa kita. Dan semoga kita masih diberikan kenikmatan untuk bersua dengan Ramadan berikutnya.

Wallahu a'lam bish showab

Doa Ramadan ke-3

Ya Allah, karuniakanlah kepadaku pengetahuan dan kesadaran, jauhkanlah aku dari kebodohan dan kepalsuan, dan berikanlah kepadaku bagian dari setiap kebaikan yang diturunkan di dalamnya dengan kedermawanan-Mu, wahai Yang Maha Dermawan diantara semua yang dermawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun