Mohon tunggu...
Lilik dwiyanti
Lilik dwiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Metode Quantum Learning sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran

29 Juni 2021   21:52 Diperbarui: 29 Juni 2021   22:31 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan hal penting dan harus dimiliki oleh setiap manusia. Peran pendidikan yang begitu penting menjadikan harapan besar bagi bangsa untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada.

Karena, keberhasilan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikannya dan hal tersebut berarti kualitas SDM yang harus ada untuk generasi selajutnya. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang harus berusaha membuat inovasi baru untuk menjadikan sistem pendidikan di Indonesia lebih baik lagi. 

Hal ini berarti diperlukan teknologi yang berkualitas dan update, metode pembelajaran yang lebih menyenangkan dan banyak melibatkan siswa, kualitas pendidik yang berkompeten, kemampuan pendidik untuk mengajar dengan penuh rasa cinta dan sepenuh hatinya, serta mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa, khususnya siswa SD.

Metode pembelajaran perlu difahami guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan optimal, sehingga dapat menggugah minat siswa untuk belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penerapannya, metode pemelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran. Menurut Suprijono (2009) berpendapat bahwa metode adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau kelompok orang mencoba bertindak berdasarkan metode tersebut.

Hal ini sejalan dengan adanya metode pembelajaran yang berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov,seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai "suggestology" atau "suggestopedia" yang dikenal dengan Quantum Learning. Prinsipnya bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi situasi belajar, dan setiap detail apa pun memberikan sugesti positif ataupun negatif. 

(Bobbi DePorter & Mike Hernacki, 2011: 16) menjelaskan bahwa Quantum Learning adalah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman daya ingat serta membuat belajar suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Dengan demikian, Quantum Learning dapat digunakan sebagai metode belajar yang dapat meningkatkan keaktifan siswa.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menjadikan pembelajaran menjadi menyenangkan dan berhasil menurut Collin Rose dan Malcolm J. Nichol:

  • Menciptakan lingkungan tanpa stress, yaitu lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun harapan untuk sukses tinggi.
  • Menjamin bahwa subyek pelajaran adalah relevan, dengan cara mengetahui manfaat dan pentingnya pelajaran itu.
  • Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positip. Pada umumnya ketika belajar dilakukan dengan orang lain ada humor, waktu jeda teratur, dan dukungan antusias.
  • Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.
  • Menantang otak untuk dapat berpikir jauh ke depan dan mengeksplorasi apa yang sedang dipelajari.
  • Mengkonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode yang relaks.

Dilihat dari sintaks Quantum Learning yang dikenal dengan sebutan TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan), maka dapat dilihat bahwa diperlukan partisipasi lebih dari siswa agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada dasarnya Quantum Learning memberikan kesempatan secara luas, nyaman dan menyenangkan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. 

Agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran, diperlukannya suasana yang menggairahkan dengan menyajikan materi pembelajaran yang bersifat menantang, menggairahkan, dan dapat menumbuhkan serta meningkatkan daya kreatifnya. 

Partisipasi siswa dalam pembelajaran antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk kerja kelompok, diskusi dalam kegiatan pembahasan dan evaluasi materi pembelajaran. Salah satu alasan mengapa siswa dapat belajar dengan senang dan dapat meningkatkan hasil belajarnya adalah "Learning is most effective when it's fun" (Hermono).

Daftar Pustaka

Adoe, Dean Putra, dkk. 2016. Implementasi Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Menigkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IIPS Siswa  Kelas V SD. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja: E-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha.

Collin Rose dan Malcoim J. Nicholl. 1997. Accelerated Learning for 21th Century (Cara Belajar Cepat Abjad XXI). Bandung: Nuansa Cendekia.

De Porter, Bobby and Mike Hernacki. 1992. Quantum Learning: membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan. Bandung: Kaifa.

De Porter, Bobby. (2010). Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang- Ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Zahran, Ma'ruf. 2019. Quantum Learning: Spesifikasi, Prinsip, dan Faktor yang Mempengaruhinya. Institut Agama Islam Negeri Pontianak: JRTIE:Journal of Research and Thought of Islamic Education.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun