Pendidikan merupakan hal penting dan harus dimiliki oleh setiap manusia. Peran pendidikan yang begitu penting menjadikan harapan besar bagi bangsa untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada.
Karena, keberhasilan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikannya dan hal tersebut berarti kualitas SDM yang harus ada untuk generasi selajutnya. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang harus berusaha membuat inovasi baru untuk menjadikan sistem pendidikan di Indonesia lebih baik lagi.Â
Hal ini berarti diperlukan teknologi yang berkualitas dan update, metode pembelajaran yang lebih menyenangkan dan banyak melibatkan siswa, kualitas pendidik yang berkompeten, kemampuan pendidik untuk mengajar dengan penuh rasa cinta dan sepenuh hatinya, serta mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa, khususnya siswa SD.
Metode pembelajaran perlu difahami guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan optimal, sehingga dapat menggugah minat siswa untuk belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penerapannya, metode pemelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran. Menurut Suprijono (2009) berpendapat bahwa metode adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau kelompok orang mencoba bertindak berdasarkan metode tersebut.
Hal ini sejalan dengan adanya metode pembelajaran yang berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov,seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai "suggestology" atau "suggestopedia" yang dikenal dengan Quantum Learning. Prinsipnya bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi situasi belajar, dan setiap detail apa pun memberikan sugesti positif ataupun negatif.Â
(Bobbi DePorter & Mike Hernacki, 2011: 16) menjelaskan bahwa Quantum Learning adalah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman daya ingat serta membuat belajar suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Dengan demikian, Quantum Learning dapat digunakan sebagai metode belajar yang dapat meningkatkan keaktifan siswa.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menjadikan pembelajaran menjadi menyenangkan dan berhasil menurut Collin Rose dan Malcolm J. Nichol:
- Menciptakan lingkungan tanpa stress, yaitu lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun harapan untuk sukses tinggi.
- Menjamin bahwa subyek pelajaran adalah relevan, dengan cara mengetahui manfaat dan pentingnya pelajaran itu.
- Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positip. Pada umumnya ketika belajar dilakukan dengan orang lain ada humor, waktu jeda teratur, dan dukungan antusias.
- Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.
- Menantang otak untuk dapat berpikir jauh ke depan dan mengeksplorasi apa yang sedang dipelajari.
- Mengkonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode yang relaks.
Dilihat dari sintaks Quantum Learning yang dikenal dengan sebutan TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan), maka dapat dilihat bahwa diperlukan partisipasi lebih dari siswa agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada dasarnya Quantum Learning memberikan kesempatan secara luas, nyaman dan menyenangkan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.Â
Agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran, diperlukannya suasana yang menggairahkan dengan menyajikan materi pembelajaran yang bersifat menantang, menggairahkan, dan dapat menumbuhkan serta meningkatkan daya kreatifnya.Â
Partisipasi siswa dalam pembelajaran antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk kerja kelompok, diskusi dalam kegiatan pembahasan dan evaluasi materi pembelajaran. Salah satu alasan mengapa siswa dapat belajar dengan senang dan dapat meningkatkan hasil belajarnya adalah "Learning is most effective when it's fun" (Hermono).
Daftar Pustaka